Mengungkap Misteri G-Spot Wanita


Misteri titik G yang dapat memberi kenikmatan dan sensasi yang dasyat saat berhubungan seksual sampai sekarang memang masih menjadi silang pendapat bagi para wanita, termasuk para ahli.

Umumnya wanita memang sulit menemukan titik G yang konon terletak pada dinding depan vagina sekitar satu setengah hingga dua inci dari lubang luar vagina. Kesulitan mencari daerah ini terjadi karena tidak semua wanita siap menerima rangsangan secara sadar saat mencapai titik ini.

Memang pada akhirnya pendapat ini dikembalikan pada pikiran kita masing-masing, bahwa G-spot tidak bisa hanya diperdebatkan tapi harus dicari dan dirasakan. Penelitian terhadap daerah ini terus dilakukan, termasuk hubungannya dengan ejakulasi pada wanita.

Jika Anda ingin mencari G-spot Anda, sebaiknya gunakan alat yang tepat, aman dan bersih karena vagina sangat sensitif. Pencarian ini akan sangat menyenangkan jika Anda bisa melakukannya bersama pasangan Anda, apalagi jika Anda bisa mendapatkannya.

Anda dapat menemukan berbagai rangsangan yang cocok dengan Anda. Tak jarang wanita sangat menikmati sensasi erotisnya dengan rangsangan menggunakan tangan pasangannya. Dengan penjelajahan lembut menelusuri liang vagina dan sesekali tekanan dapat membuat wanita mencapai puncak kenikmatan.

Umumnya rangsangan dengan penis lebih efektif dilakukan, apalagi dilakukan dengan rileks dan tekanan yang tetap, bukan seperti gerakan mekanis yang maju-mundur seperti biasa. Rangsangan G-spot biasanya perlu tekanan yang kuat dan simultan.

Jika secara bertahap tekanan bertambah hingga ke tingkat optimum, Anda akan mendapatkan kenikmatan erotis tanpa rasa sakit sedikit pun. Pencapaian klimaks wanita berbeda-beda tergantung dari tekanan yang diterimanya. Karena itu G-spot disebut sebagai daerah rawan rangsangan berupa jaringan pada dinding bagian depan vagina, yang paling dekat dengan dinding perut. Letaknya yang terdapat di bagian belakang klitoris, seperti halnya kelenjar prostat pada pria.

Rangsangan pada G-spot menimbulkan orgasme yang berbeda dibandingkan dengan rangsangan pada klitoris. Rangsangan ini dapat menimbulkan orgasme yang disertai ejakulasi pada wanita, namun cairan yang keluar bukanlah sperma seperti yang terjadi pada pria saat ejakulasi.

Cairan ini berasal dari kelenjar Skene di sekitar urethra atau saluran air seni. Karena itu cairan ejakulasi tersebut dikeluarkan melalui saluran air seni akibat kontraksi otot panggul.

Walau cairan itu bukan air seni, namun wanita akan merasa ingin buang air kecil pada saat itu. Wanita pada saat itu merasa kehilangan kontrol atas kandung kemih dan karenanya menahan diri selama kegiatan seksual untuk menghindari pembuangan air seni.

Selain memberi kenikmatan, ternyata beberapa peneliti dari Amerika mengatakan bahwa proses evolusi kemungkinan telah mendesain daerah ini menjadi organ yang dapat mengurangi rasa sakit ketika melahirkan, daerah ini juga memiliki efek pereda rasa nyeri saat melahirkan.
Jadi mengapa tidak dari sekarang mengenali G-spot Anda? (mp/*)/kapanlagi