Sindroma guillain-barr (Polineuritis asendens akut)


Sindroma Guillain-Barre (Polineuritis asendens akut) adalah sejenis polineuropati akut ayang menyebabkan kelemahan otot yang semakin memburuk dan kadang menyebabkan kelumpuhan.

PENYEBAB
Diduga penyebabnya adalah reaksi autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh melawan selubung sarafnya sendiri (mielin).

Pada sekitar 80% penderita, gejalanya mulai timbul dalam 5 hari- 3 minggu setelah infeksi ringan, pembedahan atau imunisasi.


GEJALA

Sindroma ini biasanya dimulai dengan kelemahan, kesemutan dan hilangnya rasa pada kedua tungkai.
Kelemahan merupakan gejala utama.

Pada 5-10% penderita, otot pernafasan juga mengalami kelemahan sehingga diperlukan respirator.
Sekitar 10% mengalami kelemahan pada otot wajah dan otot untuk menelan, sehingga makanan diberikan secara intravena atau selang gastrostomi.

Jika penyakit ini sangat berat, tekanan darah bisa turun-naik atau irama jantung menjadi abnormal atau terjadi kelainan fungsi lainnya dari sistem saraf otonom.

Salah satu bentuk sindroma Guillain-Barr? menyebabkan sekumpulan gejala yang tidak biasa:
- kelumpuhan pergerakan mata
- kesulitan berjalan
- kehilangan refleks-refleks yang normal.

Sekitar 5% penderita meninggal karena penyakit ini.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.

Analisis cairan serebrospinal, elektromiografi, uji kecepatan penghantaran saraf dan pemeriksaan darah dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya dari kelemahan otot.

PENGOBATAN
Sindroma Guillain-Barre merupakan penyakit yang sangat serius, sehingga penderita biasanya dirawat di rumah sakit.
Pernafasan dibantu dengan sebuah respirator.

Terapi fisik dilakukan untuk mencegah pemendekan otot (kontraktur) dan untuk mempertahankan fungsi otot dan sendi.

Dilakukan plasmaferesis (pembuangan bahan racun dari darah) dan infus autoimun globulin.

PROGNOSIS

Penderita bisa membaik dengan sendirinya, tetapi memerlukan waktu yang lama.
Penderita yang segera diobati akan membaik dengan cepat, dalam beberapa hari atau minggu. Jika tidak diobati, masa penyembuhan memerlikan waktu beberapa bulan, tetapi penderita biasanya akan sembuh sempurna.

Setelah 3 tahun, sekitar 30% memiliki gejala sisa berupa kelemahan.

Setelah penyembuhan, sekitar 10% mengalami kekambuhan dan menderita polineuropati kambuhan menahun. Keadaan in bisa diatasi dengan imun globulin dan kortikosteroid, juga plasmaferesis dan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan.
(medicastore)