Penyakit Cakar Kucing

Penyakit Cakar Kucing merupakan infeksi pada bagian tubuh yang dicakar kucing yang disebabkan bakteri Bartonella henselae.

Setelah seseorang dicakar kucing yang terinfeksi oleh Bartonella henselae, bakteri cenderung menginfeksi dinding pembuluh darah.
Kucing biasanya tidak menunjukkan gejala-gejala sakit.

PENYEBAB
Bakteri Bartonella henselae.

GEJALA
Dalam 3-10 hari setelah cakaran kecil, biasanya muncul lepuhan merah dan berkerak dengan diameter sampai 6 cm.
Lepuhan yang berisi nanah (pustula) jarang terjadi.

Kelenjar getah bening setempat membesar, berbatas tegas dan teraba lunak.
Selanjutnya kelenjar getah bening akan terisi nanah dan bila mengering nanah akan mengalir ke kulit.

Penderita merasa tidak enak badan, nafsu makan berkurang disertai demam dan sakit kepala.
10% penderita lainnya menunjukkan gejala lain seperti gangguan pada mata atau pembengkakan otak yang menyebabkan sakit kepala atau penurunan kesadaran.

Hampir pada semua penderita, kulit dan kelenjar getah bening akan kembali normal dalam 2-5 bulan. Penyembuhannya sempurna.
Bentuk yang berat dari penyakit cakar kucing ini bisa terjadi pada penderita AIDS.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pembesaran kelenjar getah bening selama 3 minggu, yang terjadi setelah seseorang dicakar kucing.

Pada kasus yang tidak pasti, bisa dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap Bartonella henselae.

PENGOBATAN
Diberikan terapi pemanasan dan obat pereda nyeri.

Untuk mengurangi rasa sakit, biasanya dilakukan pengeluaran isi dari kelenjar getah bening yang membengkak dengan bantuan sebuah jarum.

Antibiotik bisa diberikan untuk membantu membasmi bakteri terutama pada penderita AIDS.