Trik Membangkitkan Seks Pasca-Melahirkan


Peran ibu memang lebih kompleks dari sekadar multitasking. Perempuan terlatih membagi waktu dan perhatiannya sebagai istri, ibu, dan diri sendiri. Apalagi jika urusannya sudah menyangkut anak, kaum ibu menjadikan sang buah hati sebagai prioritas utama. Lantas bagaimana dengan romantisme, apalagi kehidupan seks dengan suami pasca-melahirkan?

Penulis buku The Mominatrix’s Guide to Sex, Kristen Chase, menyarankan sebaiknya lakukan sejumlah pendekatan untuk menjaga kehidupan seks. Ada beberapa cara praktis untuk menggairahkan kembali hasrat seks pasca-melahirkan:

1. Lupakan aturan seks pasca-melahirkan setelah enam minggu
Ada anggapan bahwa, enam minggu setelah melahirkan, vagina mulai normal dan kondisi fisik sudah siap untuk memulai aktivitas seks kembali. Sejumlah perempuan memang bisa pulih dalam waktu enam minggu. Namun, kebanyakan perempuan tidak mengalami hal ini. Jangan bandingkan kondisi Anda dengan yang lain karena setiap orang memiliki pengalaman berbeda. Kesiapan fisik bukan satu-satunya faktor untuk kembali beraktivitas seks. Kesiapan emosi dan intimasi juga memengaruhi kapan Anda kembali mengambil peran sebagai istri dalam hubungan seks dengan suami.

2. Suami-istri perlu menjaga kedekatan emosi
Setiap hari, kesibukan mengurus anak, rumah tangga, dan pekerjaan akan terus berulang. Akan lebih mudah jika Anda dan suami saling memberikan perhatian setiap hari. Cami Zimmer, pakar hubungan berpasangan di Minneapolis, mengatakan bahwa kedekatan emosi bisa dibangun oleh suami-istri. Misalkan, di tengah kesibukan, suami-istri membiasakan untuk selalu saling menatap, tersenyum, berciuman yang bukan sekadar pamitan saat berangkat kerja, dan berpegangan tangan. Gestur sederhana ini memberikan efek kedekatan, rasa aman, dan rasa tak sendirian.

3. Hubungan harmonis hanya untuk anak Anda
Ayah dan ibu yang bahagia memberikan perasaan aman bagi anak-anak. Untuk menciptakan hubungan suami-istri bahagia, bagian utamanya adalah menjaga hubungan seks agar tetap bergairah. Jika fokus utamanya adalah anak-anak, maka hubungan seks dengan pasangan akan lebih memiliki tujuan. Niatan kuat untuk selalu terlihat positif di mata anak-anak menjadi alasan yang tak terbantahkan bagi suami-istri untuk lebih sering menjaga intimasi, dengan hubungan seks tentunya.

4. Buatlah tantangan seks dan berikan target
Menetapkan target juga bisa diterapkan dalam frekuensi hubungan seks. Sepakati dengan suami untuk membuat tantangan seks, baik dari frekuensi berhubungan maupun gaya hubungan seks. Cara ini bisa membantu pasangan meningkatkan gairah seksnya. Artinya, tak melulu harus berhubungan badan setiap hari, tetapi bisa juga dengan memakai lingerie yang cantik saat mau tidur atau memuji tubuh suami yang terlihat masih terlatih. Sempatkan juga menonton pertunjukan yang "seksi" bareng suami. Tantangan seks ini bisa membangun Anda dan pasangan.

5. Lakukan hal spontan
Melakukan hal spontan untuk keluar dari rutinitas sehari-hari tak melulu harus sesuatu yang besar dan makan biaya, misalnya bulan madu kedua ke Bali. Zimmer menyarankan untuk melakukan hal spontan yang lain dari biasanya. Pergilah ke supermarket bersama pasangan, beli bahan makanan, dan coba resep baru di rumah. Menjalani aktivitas di luar kebiasaan bisa menyenangkan atau malah menimbulkan masalah. Ini tergantung cara Anda dan pasangan dalam menyikapinya. Prinsipnya, luangkan waktu bersama untuk berbagi momen yang membangun intimasi.

6. Berilah perhatian kepada diri sendiri
Anda pasti memiliki definisi sendiri untuk perawatan diri, yaitu mendatangi pusat kebugaran, ke salon untuk mani-pedi, atau bermain futsal bersama teman-temannya (untuk suami). Apa pun bentuknya, luangkan waktu untuk diri sendiri. Chase mengatakan bahwa cara Anda dalam menghargai dan merasa nyaman dengan diri sendiri akan memengaruhi aktivitas seks dengan pasangan. Jadi, selalu berikan ruang bagi pasangan untuk menikmati waktunya sendiri.

7. Jadwalkan kencan menjelang malam
Kencan bagi orangtua menjadi penting untuk meningkatkan kedekatan emosi, tak melulu dengan makan malam bersama dan menitipkan anak ke orangtua. Coba lakukan kencan di rumah setelah anak-anak tidur, mandi bersama, bermain games yang Anda berdua sepakati, menyewa film kesukaan, lalu duduk berdampingan dengan sedikit pelukan dan sentuhan kecil; lebih sederhana bukan?

8. Selalu komunikasi dengan pasangan
Anda dan pasangan tidak akan pernah menemukan kesesuaian mengenai apa yang Anda butuhkan tanpa adanya komunikasi. Lakukan komunikasi sesering mungkin, termasuk dalam hubungan seks. Katakan apa yang membuat Anda bergairah atau tidak bergairah. Ketika Anda terlalu lelah mengurus anak dan rumah, dan suami kurang memberi perhatian untuk membantu, katakan saja. Soalnya, ketika kelelahan, Anda juga menjadi tidak mood untuk melakukan aktivitas seksual.

Sumber: WomansDay , Kompas,Sabtu, 13/3/2010