Hewan Juga Berpuasa


Hewan ternyata juga melakukan puasa. Ya,,Ternyata puasa bukan hanya monopoli pekerjaan manusia saja, beberapa hewan pun melakukan ritual puasa. Sejumlah hewan melakukan praktik puasa secara berkala tentunya dengan sebab dan tujuan yang berbeda dengan puasa yang dilakukan manusia.

Hewan-hewan yang ikut melakukan praktek puasa layaknya manusia itu antara lain ayam betina, ular, kukang, dan ulat. Ada baiknya kita simak satu persatu puasa yang dilakukan para binatang ini. Mungkin bisa menjadi bahan renungan dan kita petik pelajaran dari perilaku puasa para hewan ini.


Puasa Unta. Hewan unta mampu melakukan puasa tanpa makan dan minum hingga berhari-hari. Sehingga unta mampu berjalan beratus-ratus kilometer di daerah padang pasir tanpa makanan dan minuman. Hal yang sama juga dilakukan oleh beberapa jenis beruang yang mampu berpuasa selama musim dingin. Kondisi alam yang ekstrimlah yang kemudian memaksa unta dan beruang untuk berpuasa.


Puasa Kukang. Kukang atau malu-malu yang merupakan anggota genus Nycticebus, merupakan hewan pemalas. Saking malasnya, aktifitas keseharian kukang hanya diisi dengan tidur dengan cara bergelung atau menggantung di pohon. Setelah lapar, barulah kukang bangun mencari makan. Setelah makan, kukang akan tidur (puasa) lagi. Bisa dikatakan, puasa yang dilakukan kukang lebih disebabkan oleh sifatnya yang pemalas.


Puasa Ular. Ular melakukan praktik puasa secara berkala. Hewan melata ini dalam waktu tertentu akan melakukan puasa setelah terlebih dahulu mempersiapkan cadangan makanan di perutnya. Puasa yang dilakukan ular bertujuan untuk meningkatkan suhu badan hingga beberapa derajat di atas normal guna melakukan pergantian kulit baru. Hal yang sama juga dilakukan oleh biawak. Jadi tujuan puasa yang dilakukan ular adalah untuk melakukan pergantian kulit.


Puasa Ayam Betina. Ayam betina melakukan praktik puasa setiap kali mengerami telurnya. Dengan berpuasa suhu badan ayam (Gallus sp.) akan meningkat sehingga telur yang dierami dapat menetas menjadi anak-anak ayam.


Puasa Ulat dan Kupu-kupu. Ulat adalah hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Salah satu fase dalam metamorfosis ulat adalah menjadi kepompong (pupa atau chrysalis). Selama menjadi kepompong inilah sang ulat berpuasa agar tubuh ulat dapat dihancurkan dan menyisakan beberapa sel saja yang kemudian tumbuh menjadi kupu-kupu. Proses ini juga terjadi pada beberapa serangga lain. Dengan ritual puasa sang ulat yang menjijikkan dan perusak tanaman berubah menjadi kupu-kupu yang anggun dan bermanfaat bagi penyerbukan bunga.

Bagaimana Dengan Puasa Kita, Manusia?. Nah, itu yang menjadi pertanyaan. Apakah puasa yang kita lakukan seperti unta yang melakukan puasa lantaran terpaksa oleh keadaan. Ataukah seperti puasa kukang yang menggunakannya sebagai ajang bermalas-malasan.

Ataukah kita berpuasa seperti ular yang sekedar ingin mempercantik dan memperindah kulit (tubuh) saja, atau seperti ayam betina yang berpuasa untuk merubah telur menjadi anaknya sedangkan dirinya tetap menjadi ayam seperti sedia kala.

Atau puasa yang kita lakukan seperti puasa yang dilakukan oleh ulat. Berpuasa untuk merubah diri dari ulat yang buruk rupa dan perangai menjadi kupu-kupu yang cantik tubuh dan tingkah laku.

Tentunya pertanyaan itu tidak bisa kita tanyakan pada unta, beruang, kukang, ular, ayam ataupun ulat dan kupu-kupu. Karena jawabannya telah ada di dalam lubuk hati kita masing-masing. Happy Ramadan!.