Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Menopause



Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi karena tingkat lanjut usia wanita. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi telah benar-benar berakhir sampai satu tahun kemudian.

Ketika menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi dalam waktu-waktu yang tidak menentu dan bukan hal aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia 40-an, beberapa perubahan hormon yang berkaitan dengan pra- menopause mulai terjadi.

Menopause dikaitkan dengan penurunan fungsi ovarium karena faktor usia, sehingga menghasilkan tingkat lebih rendah estrogen dan hormon lainnya. Ini menandai akhir permanen kesuburan dan akhir siklus menstruasi. Menopause rata-rata terjadi pada usia 51 tahun.

Gejala menopause yang dialami seorang wanita sifatnya sangat individual. Bagi wanita dengan tubuh yang kuat, mereka mungkin tidak terlalu merasakan gejala saat memasuki masa menopause. Sebaliknya, mereka yang bertubuh lemah akan merasakan keluhan hebat baik fisik maupun mental. Beberapa gejala menopause antara lain:

● Perdarahan

Perdarahan di sini adalah perdarahan yang keluar dari vagina. Tidak seperti menstruasi, yang datang teratur, perdarahan yang terjadi pada wanita menopause tidak teratur. Gejala ini terutama muncul pada saat permulaan menopause. Perdarahan akan muncul beberapa kali dalam rentang beberapa bulan untuk kemudian berhenti sama sekali. Karena munculnya pada masa awal menopause, gejala ini sering disebut gejala peralihan.

● Rasa panas dan keringat malam

Rasa panas sering dialami wanita yang memasuki masa menopause, mulai dari wajah kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Rasa panas ini sering disertai dengan kemerahan kulit dan berkeringat. Rasa ini terjadi selama 30 detik sampai beberapa menit.

● Vagina kering dan kurang elastis

Perubahan yang terjadi pada lapisan dinding vagina akibat penurunan kadar estrogen membuat vagina kering dan kurang elastis. Rasa gatal juga bisa muncul pada vagina dan yang lebih adalah rasa sakit saat berhubungan seksual. Perubahan ini membuat wanita menopause rentan terhadap infeksi vagina.

● Gejala perkemihan

Saluran uretra yang menyalurkan air seni dari kandung kemih ke luar tubuh juga akan mengering, menipis dan berkurang keelastisannya akibat penurunan kadar estrogen. Perubahan ini menyebabkan wanita menopause rentan terhadap infeksi saluran kencing, selalu ingin berkemih dan bahkan tidak bisa mengendalikan keinginan untuk kencing.

● Gejala emosional dan kognitif

Gejala ini antara lain kelelahan mental, masalah daya ingat, lekas marah dan perubahan suasana hati yang berlangsung cepat.

● Perubahan fisik lain

Terjadi perubahan distribusi lemak tubuh sehingga lemak menumpuk pada pinggul dan perut. Perubahan tekstur kulit, kerutan kulit dan terkadang disertai jerawat. Kadang-kadang wanita menopause mengalami gangguan tidur, rambut menipis, cepat lelah dan mengendurnya payudara.

Menopause mempunyai tahapan perimenopause dan postmenopause. Pada masa perimenopause, Anda mulai mengalami tanda-tanda menopause walaupun masih menstruasi. Tingkat hormon naik turun tidak menentu dan Anda mungkin mendapatkan gejala rasa panas atau gejala lain. Ini dialami 4-5 tahun atau lebih. Selama masa ini, masih ada kemungkinan untuk hamil, walaupun peluangnya kecil.

Postmenopause dialami sekitar 12 bulan setelah menstruasi terakhir Anda. Beberapa tahun masa postmenopause ini, ovarium menghasilkan lebih sedikit hormon dan tidak melepaskan sel telur lagi.

Apa Yang Bisa Anda Lakukan Untuk Mengatasi Menopause?
● Kurangi gejala rasa panas dengan berolahraga teratur, berpakaian berlapis-lapis dan mencoba untuk menentukan apa yang memicu rasa panas Anda. Bagi banyak wanita, pemicu mungkin minuman panas, makanan pedas, alkohol, cuaca panas dan bahkan ruang hangat.

● Gunakan pelumas berbahan dasar air untuk vagina atau pelembab vagina agar tetap aktif secara seksual.

● Optimalkan tidur Anda. Hindari kafein dan berolahraga di siang hari. Meskipun tidak selalu dirasakan sebelum waktu tidur, rasa panas bisa mengganggu tidur, Anda mungkin harus menemukan cara untuk mengatasinya agar bisa mendapatkan istirahat yang cukup.

● Lakukan teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam, visualisasi dan relaksasi otot progresif dapat membantu mengurangi gejala menopause.

● Perkuat panggul dengan latihan kegel untuk mengatasi kesulitan mengontrol keinginan kencing mendadak.

● Makan nutrisi seimbang yang mencakup buah-buahan, sayuran dan biji-bijian, serta membatasi lemak jenuh, minyak dan gula. Tanyakan kepada dokter tentang suplemen kalsium untuk membantu Anda memenuhi kebutuhan sehari-hari jika perlu.

● Jangan merokok karena meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Kapan Saatnya Membutuhkan Bantuan Medis?
Perdarahan vagina setelah menopause bukan gejala normal dan harus diperiksakan ke dokter. Perdarahan postmenopause bisa disebabkan oleh penyakit serius seperti kanker.