Cara Mengobati Gagal Jantung dengan Tepat

pengobatan gagal jantung
Pengobatan yang tepat sanagat diperlukan untuk penderita penyakit gagal jantung. Hal ini karena gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang berbahaya yang dapat mengancam nyawa penderitanya. Bahkan penyakit ini dapat mengakibatkan kematian mendadak.

Sebagian besar penderita gagal jantung harus minum obat dalam jangka panjang atau bahkan seumur hidup agar gejalanya bisa terkendali. Beberapa penderita lain yang memiliki gejala parah bahkan terpaksa harus dipasangi alat penopang jantung, melakukan operasi, atau bahkan menjalani transplantasi jantung agar tetap bertahan hidup.

Penanganan gagal jantung bertujuan untuk:
Gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang berbahaya yang dapat mengancam nyawa penderitanya. Bahkan penyakit ini dapat mengakibatkan kematian mendadak. Oleh karena itu penderita gagal jantung harus mendapatkan pengobatan yang tepat.
  1.     Meredakan gejala gagal jantung.
  2.     Membantu jantung menjadi lebih kuat.
  3.     Memungkinkan si penderita bisa hidup lebih lama secara normal.
  4.     Menurunkan risiko serangan jantung dan kematian.
Berikut ini adalah beberapa obat yang dapat digunakan untuk menangani gagal jantung.
  • Diuretik. Obat ini dapat membantu Anda mengurangi cairan di dalam tubuh melalui pembuangan air urin. Beberapa contoh obat diuretik yang sering digunakan adalah furosemide dan bumetanide. Diuretik dapat meredakan gejala sesak napas dan pembengkakan pergelangan kaki pada penderita gagal jantung.
  • Obat penghambat beta. Obat ini dapat memperlambat detak jantung dan melindungi organ tersebut dari zat adrenalin dan noradrenalin di dalam tubuh. Obat penghambat beta umumnya digunakan pada penderita jantung akibat ventrikel kiri yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh tidak berfungsi dengan baik. Contoh obat ini adalah nebivolol, carvedilol, dan bisoprolol.
  • Obat penghambat enzim pengubah angiotensin atau ACE inhibitor. Obat ini dapat mengurangi tekanan darah dengan memperlebar pembuluh darah sehingga lebih memudahkan jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Contoh obat-obatan ACE inhabitor adalah perindopril, lisinopril, enalapril, captopril, dan ramipril.
  • Obat penghambat aldosteron. Kinerja obat ini hampir sama seperti diuretik, yakni mengurangi cairan berlebih di dalam tubuh. Perbedaannya dengan diuretik adalah obat penghambat aldosteron tidak menyebabkan potasium terbuang dari tubuh dan mengurangi risiko timbulnya kerusakan pada otot jantung. Contoh obat ini adalah eplerenone dan spironolactone.
  • Obat penghambat reseptor angiotensin atau ARB. Sama seperti obat penghambat enzim pengubah angiotensin atau ACE inhabitor, obat ini bekerja dengan cara mengurangi tekanan darah dan melebarkan pembuluh darah. Contoh obat ini adalah valsartan, telmisartan, losartan, dan candesartan.
  • Digoxin. Obat ini biasanya diresepkan pada penderita gagal jantung yang gejalanya tak kunjung reda oleh diuretik, obat penghambat beta, ACE inhibitor, dan ARB. Digoxin dapat memperlambat denyut jantung dan meningkatkan kekuatan kontraksi otot.
  • Ivabradine. Obat ini umumnya dijadikan alternatif pada penderita gagal jantung yang intoleran terhadap obat penghambat beta dan juga sebagai tambahan jika pemberian obat penghambat beta tidak cukup dalam memperlambat detak jantung. Obat ini memperlambat detak jantung dan hanya cocok digunakan bagi mereka yang ritme jantungnya normal.

Berikut ini beberapa jenis operasi untuk gagal jantung:
  • Operasi bypass atau angioplasty. Operasi ini dilakukan untuk mengatasi gagal jantung yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner, yaitu kondisi saat sejumlah pembuluh darah jantung tersumbat. Melalui operasi bypass, darah dapat mengalir kembali melalui jantung secara lancar sehingga mencegah serangan jantung, serta menyembuhkan angina. Pada beberapa kasus, operasi bypass dapat memperbaiki fungsi otot jantung.
  • Operasi katup jantung. Jika gagal jantung disebabkan oleh kerusakan pada katup jantung, maka operasi ini dapat dilakukan. Ada dua jenis operasi katup jantung, yaitu operasi untuk memperbaiki katup dan operasi untuk mengganti katup.
  • Operasi transplantasi jantung. Operasi ini dilakukan jika penanganan gagal jantung dengan obat-obatan serta operasi lainnya tidak menemui hasil. Melalui operasi transplantasi, jantung pasien yang sudah rusak diganti dengan jantung yang didapat dari donor. Namun prosedur ini tidaklah mudah, mengingat sulitnya mendapatkan donor jantung serta kecocokan dengan diri pasien.

Berikut ini adalah beberapa alat yang dapat dipasangkan pada penderita gagal jantung:
  • Alat pemompa jantung. Alat ini dipasang oleh dokter untuk membantu pasien gagal jantung parah agar tetap hidup, baik bagi mereka yang sudah tidak bisa diobati lagi oleh cara apa pun atau bagi mereka yang sedang menunggu donor jantung. Perangkat mekanik ini dipasang pada jantung untuk membuat organ tersebut tetap berdetak.
  •  Cardic resynchronization therapy (CRT). CRT dikenal juga sebagai pemicu jantung biventrikular. Alat ini dapat membantu pasien gagal jantung yang memiliki masalah dengan sistem kelistrikan di dalam jantung mereka sehingga organ tersebut menjadi lemah. CRT mengirim impuls listrik ke ventrikel kiri dan kanan agar mampu memompa secara efisien.
  •  Implantable cardioverter-defibrillator (ICD). Fungsi perangkat ini sama seperti alat pacu jantung. Perangkat yang dihubungkan ke jantung melalui pembuluh darah ini akan terus memonitor detak jantung. Jika detak jantung melemah atau bahkan berhenti, maka ICD akan mengirim sinyal kejut agar jantung kembali berdetak secara normal.
  • CRT-D. Perangkat ini merupakan gabungan dari Cardic resynchronization therapy (CRT) dan Implantable cardioverter-defibrillator (ICD).

Jika Anda menderita gagal jantung, penyembuhan tidak bisa bergantung pada obat-obatan atau operasi semata, tapi juga harus didukung dengan gaya hidup sehat, seperti:
  •     Berolahraga secara teratur.
  •     Mengonsumsi makanan sehat yang dianjurkan dokter.
  •     Berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman keras.

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan agar gejala gagal jantung Anda tidak memburuk, di antaranya:
  •     Rutin memeriksakan diri ke dokter.
  •     Rutin memonitor gejala yang Anda rasakan.
  •     Rutin memonitor berat badan Anda.
  •     Membatasi konsumsi garam.
  •     Disiplin dalam mengonsumsi obat-obatan dari dokter.
  •     Membatasi konsumsi cairan.

Berikut ini adalah beberapa jenis obat yang harus dihindari oleh penderita gagal jantung:
  •     Obat anti-aritmia.
  •     Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
  •     Dekongestan.
  •     Suplemen pengganti garam.
  •     Obat-obatan hormon.
  •     Obat penghambat saluran kalsium.
Itulah beberapa cara mengobati gagal jantung. Semoga bermanfaat.

www.obatjantung.net