Ngompol saat dewasa, ini penyebabnya

ngompol
Ngompol saat tidur malam hari tidak hanya dialami oleh anak kecil, bahkan orang yang sudah dewasa pun bisa juga ngompol saat tidur.

Mengompol atau disebut juga dengan inkontinensia merupakan ketidakmampuan unutk menahan urine dalam kandung kemih sehingga keluar begitu saja di luar kendali. Ngompol pada usia dewasa lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan ngompol pada orang dewasa seperti:

1. Kehamilan
Inkontinensia selama kehamilan merupakan bentuk lain dari inkontinensia stres. Biasanya kondisi ini disebabkan karena pembesaran rahim yang mendesak struktur kandung kemih. Perubahan hormonal juga bisa meningkatkan pengeluaran urine. Mengompol pada masa kehamilan ini bisa dicegah dengan latihan kegel.

2. Persalinan
Melahirkan, terutama melalui proses normal, merupakan penyebab umum terjadinya inkontinensia stres. Keadaan ini sering terkait dengan lemahnya jaringan penunjang pelvis. Ini juga dapat mengakibatkan turunnya kandungan dan jaringan vagina.

Kabar baiknya, kondisi ini bisa diperbaiki dengan melakukan latihan khusus pengencangan daerah panggul dan melatih kandung kemih. Operasi ringan juga bisa mengencangkan jaringan dasar pelvis yang sudah melemah.

3. Penuaan
Bertambahnya usia membuat risiko mengompol di usia lanjut lebih besar, bukan cuma pada pria, melainkan juga pada wanita. Penyebabnya adalah melemahnya kekuatan otot pada uretra. Beberapa penyakit kerusakan otak, seperti stroke dan demensia, juga akan menyebabkan terganggunya sinyal ke bagian kandung kemih.

4. Pembesaran prostat
Pembesaran kelenjar prostat bisa menyebabkan gangguan dan pembesaran otot kandung kemih akan menyebabkan fungsi kandung kemih tidak stabil.

5. Operasi prostat
Selain penuaan, penyebab inkontinensia pada pria adalah operasi kanker prostat. Prosedur ini juga bisa menyebabkan efek samping berupa gangguan ereksi. Itu sebabnya banyak dokter memilih untuk “menunggu” perkembangan tumor karena tumor ini biasanya berkembang sangat lambat.

6. Histerektomi
Operasi pengangkatan rahim (histerektomi) dan sejenisnya bisa menyebabkan terganggunya otot kandung kemih karena otot dan jaringan rahim berdekatan dengan kandung kemih.

7. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih bisa disebabkan hubungan seksual, tetapi juga bisa disebabkan infeksi virus mengingat pada wanita letak uretra berdekatan dengan vagina. Salah satu gejala penyakit ini adalah sering berkemih.

8. Diabetes
Diabetes yang menahun serta tidak dikendalikan bisa menyebabkan komplikasi neuropati atau rusaknya pembuluh saraf besar dan kecil. Kerusakan ini juga termasuk pada saraf di bagian kandung kemih sehingga kandung kemih yang sudah penuh tidak bisa dirasakan.

9. Obesitas
Berat badan berlebihan bisa mendesak kandung kemih dan struktur pelvis. Namun, hal ini lebih sering dialami kaum wanita karena perbedaan anatomi saluran kemih.

10. Ketergantungan obat
Penelitian tahun 2009 menemukan orang yang mengonsumsi obat ketamine selama dua tahun lebih berisiko tinggi mengalami inkontinensia. Hal yang sama juga dialami oleh para pengguna narkotika.