Puasa bagi Penderita Gangguan Lambung (Maag)

Penderita Gangguan Lambung (Maag)


Mungkin banyak penderita sakit maag yang berkecil hati dengan kondisi penyakitnya. Bagaimana tidak? Terlambat makan sedikit saja akan mengakibatkan munculnya keluhan yang menyiksa. Namun, kini saatnya penderita sakit maag memantapkan hati untuk berpuasa karena ternyata tidak ada larangan berpuasa yang sifatnya mutlak bagi seorang penderita sakit maag. Bahkan, jika puasa dilaksanakan dengan mengikuti rambu-rambu yang benar justru akan mendatangkan manfaat bagi orang yang sedang sakit maag.

Gejala yang sering dikeluhkan penderita maag antara lain rasa tidak nyaman di ulu hati, mual, muntah, kembung, rasa panas di ulu hati, cepat kenyang, dan mulut pahit. Serangan dapat datang tiba-tiba dan hilang timbul. Penyakit maag digolongkan dalam 2 kelompok, yaitu organik dan fungsional. Dikatakan organik bila pada endoskopi ditemukan kelainan di kerongkongan, lambung, dan usus 12 jari. Dikatakan “fungsional”, bila pada endoskopi tidak ditemukan kelainan.

Puasa pada gangguan lambung jenis yang “fungsional” dapat meringankan bahkan menyembuhkan penyakit maag yang diderita. Memang pada hari-hari awal puasa terasa tidak nyaman. Seiring dengan berjalannya waktu, pola makan yang cukup dan teratur justru membuat kondisi kesehatan penderita maag fungsional semakin membaik, biidznillah (dengan seizin Allah). Sedangkan penderita gangguan lambung jenis organik harus lebih berhati-hati. Jika ingin berpuasa, hendaknya berkonsultasi dulu dan selalu sedia obat yang direkomendasikan dokter. Selain itu, harus dilihat dulu penyebabnya. Bila ada polip atau tumor, ulkus (luka), perdarahan, atau nyeri hebat maka tidak diperbolehkan puasa.

Pada penderita penyakit maag, sangat dianjurkan untuk makan sahur karena sangat bermanfaat sebagai persiapan puasa. Pada saat berbuka, penderita dianjurkan makan dan minum yang manis terlebih dulu. Jangan makan dalam porsi besar, kurangi makanan berlemak dan makanan yang merangsang seperti asam atau pedas. Hindari makanan yang banyak mengandung gas seperti buncis, kubis, sawi putih, brokoli, bawang, dan telur. Selain itu, jangan lupa untuk menghindari minuman bersoda, kopi dan alkohol.