Mengapa sekarang pria perlu cek payudara

Meski jarang, kanker payudara juga bisa diderita kaum pria. Wajar kiranya jika masyarakat kurang mengetahui penyakit ini, karena kasus kanker payudara pada laki-laki di Indonesia hanya ditemukan dalam skala 100:1. Mengapa demikian?

Sama seperti wanita, pria juga memiliki jaringan payudara yang tumbuh selama masa pubertas. Tetapi, perkembangan jaringan payudara pada pria, tidaklah sebesar perkembangan pada wanita. Sehingga walaupun jarang, pria pun dapat terkena penyakit kanker payudara.

Secara teori, penyebab langsung dari kanker payudara adalah tumor ganas pada jaringan payudara. Karena pria dan wanita sama-sama memiliki jaringan payudara, maka keduanya memiliki risiko kanker payudara yang sama pula. Namun, perbedaan dalam struktur fisiologis dan tingkat hormon yang tidak sama, membuat wanita lebih rentan menderita penyakit kanker payudara dibandingkan pria.

Penyebab

Hormon estrogen yang adalah salah satu pemicu terjadinya kanker pada organ payudara. Produksi hormon estrogen yang berlebihan pada pria, merupakan pemicu seorang pria dapat menderita kanker payudara. Biasanya hal ini terjadi pada pria yang memiliki berat badan berlebih.

Selain produksi hormon estrogen yang tidak normal, ada beberapa faktor lain penyebab kanker payudara, yaitu gynecomastia, sindrom Klinefelter, terpapar radiasi, serta riwayat keluarga.

Gynecomastia adalah kondisi dimana ditemukannya gumpalan akibat peningkatan jaringan tisu pada organ payudara. Payudara pria tidak memiliki perkembangan lolubus dan asinus. Hal inilah yang menyebabkan bentuk payudara pria lebih kecil dibanding payudara wanita. Karena jaringan payudara pria lemah, maka jika terjadi tumor payudara, tumor ini akan mudah menyebar pada sekitar area payudara.



Jaringan tumor dapat mudah menyebar ke kulit payudara dan jaringan otot di sekitarnya, sehingga membahayakan jantung dan paru-paru serta organ lainnya. Oleh karena itu, kanker payudara pada pria lebih berbahaya daripada kanker payudara pada wanita.

Pria juga perlu sadari

Para ahli spesialis memperingatkan kepada pria untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri dalam 3 bulan sekali. Ketika pria memiliki gejala-gejala aneh pada payudaranya, harus didiagnosis sesegera mungkin.

Adanya penggumpalan dan pembengkakan, kulit menjadi pucat dan berkerut, puting payudara retraksi, kemerahan pada puting susu atau kulit payudara, ukuran puting tidak normal, terdapat bisul pada puting payudara dan lain sebagainya, adalah beberapa ciri-ciri yang harus di waspadai oleh kaum pria.

Seperti halnya pada wanita, resiko penyakit ini meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Pada banyak kasus, kanker payudara pada pria terjadi pada usia 60an dan 70an. Kanker payudara yang menimpa pria dibawah usia 35 tahun sangat sedikit ditemukan. Para pria dengan riwayat keluarga penderita kanker payudara diharapkan lebih berhati-hati karena memiliki resiko yang lebih besar.

Jika memang penyakit kanker payudara terdeteksi, pengobatannya sangat tergantung pada stadium atau tingkat keparahan kanker tersebut.

Beragam tindakan medis seperti terapi hormon, radiasi, kemoterapi, hingga operasi dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran sel kanker ke organ tubuh lainnya.

Jadi, sekalipun kemungkinannya sangat kecil, tidak ada salahnya jika kita mulai mewaspadai penyakit ini. Mulai sekarang, terapkan pola hidup sehat untuk mencegahnya penyakit kanker payudara pada pria. (tribun)