Para peneliti Australia telah menemukan bahwa latihan berat pelari jarak jauh dapat menurunkan daya tahan tubuh dan membuat mereka mudah terserang masuk angin, tapi dosis harian bakteri “baik” dapat mengembalikan sistem imun dengan cepat. Bakteri ini, yang disebut probiotik, ditemukan dalam makanan sehari-hari terfermentasi seperti yoghurt dan juga tersedia dalam bentuk suplemen. Para peneliti melaporkan di dalam jurnal British Journal of Sport Medicine, 13 Februari 2008.
Dr. David Pyne dari Australian Institute of Sport di Canberra mengatakan bahwa ada bukti-bukti suplemen probiotik dapat memperbaiki kesehatan pada individu secara luas, termasuk bayi, atlet, orang dengan aktivitas tinggi dan atau pekerjaan yang membuat stres dan pada populasi umum.
Untuk menyelidiki apakah suplemen membantu atlet daya tahan tetap sehat, Pyne dan tim nya mengacak 20 pelari jarak jauh elit mendapatkan kapsul mengandung fermentasi Lactobacillus atau plasebo setiap hari selama 4 bulan sesi latihan musim dingin. Para atlet rata-rata berlari kira-kira 100 kilometer (62 mil) tiap minggu. Para pelari yang menerima probiotik rata-rata mengalami 30 hari gejala-gejala gangguan saluran napas selama latihan dibandingkan 72 hari pada mereka yang diberi plasebo.
Pemberian probiotik juga meningkatakan dua kali lipat interferon gamma, suatu bahan yang dikeluarkan oleh sel-sel T yang memainkan peranan kunci dalam melawan infeksi virus.
.
Pyne menjelaskan bahwa probiotik terutama bekerja dengan agar bakteri “baik” dalam saluran cerna mempertahankan keseimbangan dan menstimulasi sistem imun. Dampaknya, probiotik meningkatkan bakteri yang bermanfaat di dalam saluran cerna untuk meningkatkan kesimbangan antara bakteri “baik” dan bakteri “jelek”. Keseimbangan yang lebih baik ini dapat meningkatkan imunitas mukosa atau kemampuan sel di dalam lapisan mukosa tubuh untuk melawan infeksi yang akan masuk ke dalam tubuh, imbuhnya.
Pyne menjelaskan bahwa probiotik terutama bekerja dengan agar bakteri “baik” dalam saluran cerna mempertahankan keseimbangan dan menstimulasi sistem imun. Dampaknya, probiotik meningkatkan bakteri yang bermanfaat di dalam saluran cerna untuk meningkatkan kesimbangan antara bakteri “baik” dan bakteri “jelek”. Keseimbangan yang lebih baik ini dapat meningkatkan imunitas mukosa atau kemampuan sel di dalam lapisan mukosa tubuh untuk melawan infeksi yang akan masuk ke dalam tubuh, imbuhnya.
Bila probiotik bermanfaat nyata pada individu secara luas, termasuk atlet rekreasi seperti pada atlet profesional, probiotik dapat menggantikan diet sehat, seimbang, latihan regular dan higiene yang baik. Untuk mendapatkan manfaat suplemen probiotik dan makanan terbaik yang setiap saat menurun kualitasnya, para konsumen harus membeli produk dan suplemen dari perusahaan yang reputasinya baik dan menjamin bahwa penggunaannya sesuai, lanjut Pyne.
sumber : kalbe