PENGARUH OBAT KUAT PADA PRIA

BENARKAH obat kuat ada pengaruhnya bagi kaum pria, terutama kaum pria yang merasa dirinya "loyo" ? Mungkin, bahan dan senyawa itu mampu menambah gairah seks, dan mungkin juga dapat meningkatkan sensasi seksual atau bisa jadi hanya sekadar sugesti belaka. Tetapi sampai saat ini pria, terutama yang suka minum-minuman tradisional sangat mempercayai khasiatnya. Sebenarnya dengan mengonsumsi obat ini, potensi seks seorang pria tetap tidak bertambah, mungkin hanya memacu jantung menjadi berdebar kencang.

Jika yang dimaksudkan dengan obat kuat seks terbatas pada kuatnya seorang pria mempertahankan ereksinya, atau bahkan sampai menunda ejakulasinya, tidak lebih disebabkan oleh teknik dan kebiasaan, dan bukan karena obat.
Bahkan obat oles/balur yang biasa dipakai pada buah zakar hanya membuat zakar mati rasa, tidak berarti menambah kekuatan seks pria. Jadi, obat-obat kuat yang mempunyai predikat "obat kuat sejati" itu, atau dengan cara memakan daging-dagingan, telur setengah matang, ataupun susu, pikiran akan tenang dan Anda hanya cukup menggerakkan badan saja, maka komunikasi seks suami-istri akan sehat dan lancar.

Suami paham harus "membagaimanakan" istri dan istri memberitahukan keinginannya kepada suami, apa dan bagaimana seharusnya suaminya memperlakukannya selama bercinta.
Penyebab suami menjadi loyo sebenarnya juga bukan cuma satu, bisa saja disebabkan oleh menurunnya gairah pada saat potensi Anda normal, akan tetapi pikiran menghambat kinerja seksual. Pasangan (pria) juga bisa loyo akibat kencing manis, minum obat darah tinggi terlalu lama, atau setelah melakukan operasi prostat atau disebabkan karena penyakit prostatnya itu sendiri.

Keadaan ini bisa dikatakan normal bila kinerja seksual pria berangsur-angsur menurun dengan bertambahnya usia. Hal ini sejalan dengan semakin menurunnya hormon seks di dalam tubuhnya. Hanya saja untuk kasus ini, pemberian tambahan hormon lewat suntikan atau diminum akan memperbaiki seks performance pria.

Untuk jenis keloyoan dan ketidakmampuan suami lainnya perlu dilakukan pelacakan penyebabnya. Bila setelah melakukan koreksi ternyata bukan disebabkan oleh faktor hormon, maka penampilan suami dapat teratasi. Untuk itu sebaiknya Anda mengonsultasikannya ke dokter Anda.

Dengan begitu Anda dapat mengetahui obat apa saja yang harus dikonsumsi, dihentikan atau tidak. Selain itu Anda juga dapat melakukan konsultasi kejiwaan, memerlukan suntikan penis pada penderita kencing manis yang sudah lama, atau terapi lainnya.

Jadi, sekali lagi, jangan mudah terpengaruh oleh mitos seks yang menyesatkan, apalagi sampai men-cap suami Anda seorang yang mandul.