Bahaya Kegemukan Mengancam Siapa Saja


Jangan buru-buru tenang meskipun Anda tidak mengalami kelebihan berat badan dan obesitas (kegemukan) sekarang. Awasi terus ukuran lingkar pinggang sekalipun tubuh Anda proporsional dan bebas dari kelebihan berat badan.

Mengapa demikian? Hasil penelitian terhadap penduduk di AS selama 30 tahun menunjukkan bahwa 9 dari 10 pria dan 7 dari 10 wanita akhirnya mengalami kelebihan berat badan.

Setengah dari pria dan wanita yang tidak memiliki masalah berat badan ketika muda, bahkan hingga paruh baya, ujung-ujungnya tetap mengalami kelebihan berat. Sepertiga dari wanita dan seperempat prianya bahkan bertambah terus beratnya hingga mengalami kegemukan.

Semua orang tahu bahwa kelebihan berat badan dan kegemukan dapat menyebabkan berbagai penyakit. Kegemukan meningkatkan resiko penyakit hati, kanker, diabetes, dan arthritis. Selain itu, orang yang memiliki kelebihan berat badan beresiko terkena darah tinggi dan kolesterol yang meningkatkan potensi penyakit hati.

"Anda tidak bisa tenang sebab resiko kegemukan selalu datang menghantui," kata Ramachandran Vasan, associate professor ilmu pengobatan di Boston University yang merupakan penulis utama makalah penelitian ini.

Ia dan para peneliti lainnya mempelajari data 4.000 penduduk kulit putih dewasa berusia di atas 30 tahun. Saat pertama kali diamati, para sukarelawan penelitian ini berusia antara 30 hingga 59 tahun. Kondisi mereka kemudian diperiksa kembali setiap 4 tahun. Dalam akhir penelitian, lebih dari sepertiganya ternyata mengalami kegemukan.

Kegemukan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai indeks berat badan yang bernilai lebih dari 30. Untuk mengukurnya biasanya digunakan perbandingan antara tinggi dan berat bedan.
Penemuan yang dipublikasikan dalam majalah Annals of Internal Medicine, Selasa (4/10), memperlihatkan bahwa kegemukan adalah masalah jangka panjang dan jumlahnya penderitanya lebih banyak daripada hasil pendataan dalam populasi yang diukur pada saat tertentu.

"Jika dipetakan, 6 dari 10 orang mengalami kelebihan berat badan dan 1 dari 3 orang mengalami kegemukan," kata Vasan. Penemuan tersebut menekankan kembali pentingnya memantau berat badan.

Dr. Elizabeth G. Nabel, Direktur National Heart, Lung, and Blood Institute yang mendukung penelitian ini menyatakan bahwa penemuan tersebut memperlihatkan bahwa kita bisa terkena masalah kelebihan berat badan yang serius dan kegemukan dalam beberapa dekade ke depan. Jika tidak memerangi secara terus menerus, akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan.
Jumlah kematian yang berhubungan dengan kegemukan sendiri masih diperdebatkan. Misalnya saja di AS. Pada awal tahun ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDCP) AS menyatakan bahwa obesitas hanya menyebabkan 25.814 kematian setiap tahun atau jauh lebih kecil dari catatan lembaga pemerintah yang mencapai 365 ribu.

Di sisi lain, sebagian peneliti tidak setuju dengan kesimpulan organisasi yang mewakili industri makanan dan restoran, yang menyebutkan bahwa penyakit yang berhubungan oleh berat terlalu dilebih-lebihkan.

Menanggapi penelitian Framingham, Mark Vander Weg, seorang peneliti dari Mayo Clinic yang meneliti kegemukan mengatakan bahwa penelitian tersebut merupakan salah satu cara untuk melacak kelompok individu dalam jangka panjang.

Sayangnya penelitian ini tidak melibatkan sejumlah kecil orang-orang yang memiliki resiko kegemukan sangat tinggi. Selain itu, kebanyakan orang berusia menengah sekarang telah memiliki berat badan dan kegemukan tidak seperti sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut.

Meskipun lebih banyak penelitian yang harus dilakukan agar dapat mewakili populasi secara keseluruhan, paling tidak hasil penelitian ini menjadi bukti-bukti awal yang jelas untuk mengembangkan strategi pencegahan dan pengobatan yang dibutuhkan. /Kompas