Collagenous Colitis dan Lymphocytic Colitis

Radang usus besar Collagenous dan radang usus besar lymphocytic adalah penyakit kronis, yang ditandai diare berair, dimana jenis tertentu dari sel darah putih merembes masuk sepanjang usus besar.

Penyakit kronis ini bisa mempengaruhi sepanjang usus besar, termasuk usus besar sigmoid dan dubur, tetapi sering tersebar tidak merata. Sepanjang usus membentuk lapisan tebal sejenis jaringan penghubung (kolagen) atau penumpukan lymphocytes (jenis tertentu sel darah putih).


PENYEBAB


Penyebabnya tidak diketahui, walaupun respon imunitas yang terlalu aktif karena faktor pemicu yang tidak dikenali nampaknya bis terjadi. Banyak orang yang mengalami radang usus besar Collagenous dan radang usus besar lymphocytic adalah pengguna reguler obat antiinflmasi nonsteroid(NSAIDs), tetapi obat ini tidak terbukti menjadi penyebab penyakit. Tidak seperti penyakit Crohn dan radang usus besar ulcerative, radang usus besar Collagenous dan radang usus besar lymphocytic tidak menambah risiko kanker usus besar.

Radang usus besar Collagenous terjadi pada wanita separuh baya atau lebih tua, sedangkan radang usus besar lymphocytic dapat terjadi pada orang yang lebih muda dan terjadi pada kedua jenis kelamin secara berimbang.

GEJALA

Selain diare tidak berdarah, dan berair, penderita radang usus besar collagenous atau radang usus besar lymphocytic sering mengalami rasa sakit kram perut, mual, kembung (distention), dan kehilangan berat badan. Berpuasa selama beberapa hari sering mengurangi frekuensi dan jumlah diare. Gejala diare dan lainnya sering turun naik, dengan periode gejala memburuk dan periode perbaikan atau penyembuhan sempurna.

DIAGNOSA

Seorang dokter mempertimbangkan diagnosa radang usus besar Collagenous dan radang usus besar lymphocytic jika penderita mengalami diare berair yang persisten dan jika pemeriksaan tidak menemukan penyebab lainnya. Penyakit didiagnosa berdasarkan pemeriksaan mikroskopis pada beberapa jaringan sampel yang diambil lapisan usus besar yang didapat selama colonoscopy (pemeriksaan usus besar dengan tabung pelihat yang fleksibel).

PENGOBATAN

Obat antidiare, seperti obat dengan efek antikolinergik (misalnya, beberapa antihistamin dan obat antidepresi) atau dosis kecil loperamide atau diphenoxylate, efektif bagi orang dengan penyakit ini. Obat anti inflamasi seperti bismut subsalicylate, sulfasalazine, dan mesalamine kadang-kadang efektif juga. Budesonide, corticosteroid baru dengan efek samping lebih sedikit, mungkin sangat membantu. Yang lain, cholestyramine, obat yang mengikat asam empedu, atau antibiotika mungkin berguna. Corticosteroids (seperti prednison) juga bekerja baik tetapi, karena efek samping yang serius, biasanya diresepkan bagi orang yang tidak merespon terhadap obat lainnya. (medicastore)