Tanaman Sukun : Kaya Gizi

Tanaman sukun memang masih dianggap "negatif" oleh banyak orang. Padahal, pohon satu ini tak kalah indah, selain kaya manfaat.

Sampai saat ini, masih banyak orang yang takut bertanam sukun di halaman rumah. Katanya, akar pohon sukun itu sifatnya menjalar ke mana-mana, akibatnya bisa macam-macam. Mendongkrak bangunan di atasnya, menjebol paving, pendek kata bikin bangunan di sekitarnya tak aman. Benarkah? Memang benar, tapi ada cara agar kondisi bangunan di sekitar pohon sukun tetap aman.

Caranya adalah dengan merekayasa teknik bertanamnya. Sedari awal, buat lubang tanam cukup besar dan dalam. Panjang dan lebar lubang tanam masing-masing 1 meter dengan kedalaman 2 meter. Biarkan 2 minggu dalam kondisi terbuka, lalu masukkan pupuk kandang sampai separuh volume lubang, lalu tunggu 2 minggu lagi.

Setelah itu, tanam bibit sukun dengan memasukkannya ke dalam lubang. Tinggi bibit yang hanya 30 - 50 cm dan dimasukkan ke dalam lubang sedalam itu, tentu membuatnya tak tampak dari luar. Tidak apa-apa, rawat terus hingga tumbuh membesar. Pada umur 6 bulan, pangkas batang pokok sukun, sisakan batangnya sekitar 60 - 75 cm di atas permukaan tanah.

Nah, dari pengalaman, pertumbuhan pohon sukun akan jadi pendek dan rimbun, bahkan bisa menjadi tanaman hias peneduh. Apalagi jika kita rajin melakukan pemangkasan rutin, sekurang-kurangnya 4 bulan sekali, pohon sukun pun akan makin banyak punya cabang dan kian rimbun. Dan yang paling menyenangkan, buah-buah sukun akan terus bergelantungan tanpa kenal musim. Memetiknya pun cukup dengan tangan telanjang.

KAYA KANDUNGAN GIZI

Telah lama sukun dimanfaatkan sebagai bahan pangan, dari yang sederhana sampai yang diolah. Misalnya direbus, dikukus, atau diiris-iris lalu digoreng. Ada juga yang dibuat keripik sukun sebagai cemilan. Lebih dari itu, kini sudah dijual tepung sukun, yang bisa langsung dimanfaatkan untuk kue talam, bubur sumsum, bolu, cake, dan sebagainya.

Bagaimana perbandingan kandungan gizi antara buah sukun dengan tepung sukun? Ternyata sangat mencolok, nilai gizi tepung sukun lebih gizi ketimbang buah sukun tua. Kandungan karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin B1 dan C dalam tepung sukun juga melebihi terigu.

Pertanyaannya, bila tepung sukun lebih unggul kandungan gizinya, maka apa artinya bagi kesehatan tubuh kita? Sebut peranan fosfor misalnya, yang antara lain berfungsi untuk membangun dan memelihara gigi dan tulang-tulang. Fosfor bersama-sama dengan zat belerang dan chlor dalam tubuh membentuk unsur asam. Saban harinya kebutuhan fosfor bagi orang dewasa sekitar 0,9-1,3 gram. Dan hal itu bisa dicukupi dengan mengonsumsi makanan berbahan tepung sukun.

Sedangkan peranan kalsium antara lain membantu menggumpalkan atau mengentalkan darah, serta membersihkan keasaman darah. Orang dewasa membutuhkan kalsium sekitar 0,5 - 1 gram per hari, sedangkan bagi wanita hamil atau menyusui sekurang-kurangnya 750 gram per hari. Itulah sebabnya, wanita hamil atau menyusui layak menikmati makanan berasal dari olahan tepung sukun.

Mengonsumsi tepung sukun yang mengandung vitamin B1 dapat memelihara kesehatan kornea mata, jaringan urat saraf, jaringan pelapis, jaringan kulit, dan menurunkan kadar asam lemak. Sebab, vitamin B1 adalah vitamin yang mengandung unsur belerang yang setelah diserap oleh dinding usus di dalam hati dan diikat oleh zat fosfor. Vitamin B 1 ini memang tidak banyak disimpan dalam tubuh, tapi tetap diperlukan, sehingga setiap hari perlu mendapat tambahan langsung. Jadi, seandainya kita setiap hari mengonsumsi makanan olahan tepung sukun, jelas kebutuhan tubuh kita akan vitamin B1 terpenuhi.

ATASI BATU GINJAL

Siapa pun pasti tak mau ginjalnya terganggu. Namun, seringkali, tanpa terasa, ginjal sudah tidak berfungsi. Ada macam-macam sakit ginjal, salah satunya adalah batu ginjal. Efek batu ginjal akan membuat ginjal terinfeksi. Lazimnya, ini bisa disembuhkan dengan obat antiradang dan antibiotik.

Daun sukun mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Dan zat-zat ini juga mampu mengatasi peradangan. Secara empirik, memang benar daun-daun sukun mampu menyelamatkan ginjal yang sakit. Caranya mudah, tapi harus telaten.

Ambil 3 lembar daun hijau tua namun masih menempel di dahan. Cuci bersih pada air mengalir. Ambil pisau untuk merajang daun-daun itu, lalu jemur sampai kering. Siapkan wadah lalu isi dengan air bersih 2 liter. Kalau bisa, wadah terbuat dari gerabah tanah, tapi bisa juga memakai panic stainless steel. Didihkan sampai volume air tinggal separuhnya. Selanjutnya, tambahkan air bersih 1 liter, dan didihkan lagi sampai separuh. Ambil dan saringlah. Warna air rebusan daun sukun adalah merah, mirip teh. Rasanya agak pahit. Silakan minum rebusan sampai habis di hari itu. Demikian seterusnya, dan ginjal pun akan sehat kembali.

Agar Anda tidak repot bolak-balik mengambil 3 lembar daun, sebaiknya stok rajangan daun sukung kering untuk seminggu. Caranya, siapkan lembar daun hijau tua sebanyak 3 x 7 = 21 lembar. Lalu, persis dengan cara di atas, hingga Anda punya sejumlah rajangan daun sukun kering, tapi dibagi-bagi menjadi 7 bungkus. Tiap hari ambil sebungkus, rebus, saring, dan minum. Jika Anda termasuk tak tahan pahit, bisa ditambahkan sedikit madu setiap kali minum.

(sumber : NOva)