Leptospirosis

Leptospirosis adalah sekelompok infeksi yang terdiri dari Sindroma Weil, Jaundice Spiroketal (sakit kuning) dan Demam Kanikola.

PENYEBAB

Bakteri Leptospira.

Leptospirosis terjadi pada banyak binatang buas. Beberapa binatang bertindak sebagai pembawa dan mengeluarkan bakteri dalam air kemihnya (air kencing tikus), sedangkan yang lainnya bisa menjadi sakit dan mati. Manusia mendapatkan infeksi ini melalui kontak dengan binatang atau air kemihnya.

Meskipun leptospirosis merupakan penyakit karena pekerjaan pada petani, pekerja di tempat pemotongan hewan dan pekerja selokan (comberan), tetapi banyak orang-orang yang terinfeksi karena kegiatan tertentu seperti berenang di air yang terkontaminasi.

GEJALA

Gejala-gejala biasanya timbul dalam waktu 2-20 hari setelah terinfeksi bakteri.
Biasanya penyakit dimulai secara tiba-tiba denagn adanya demam, sakit kepala, nyeri otot hebat dan menggigil.

Gejala paru-paru (batuk darah) terjadi pada 10-15% penderita.
Episode demam dan menggigil, yang sering mencapai 38,9?Celsius berlangsung selama 4-9 hari.
Konjungtivitis (infeksi selaput bola mata dan kelopak mata) muncul pada hari ketiga atau keempat.

Demam akan menghilang selama beberapa hari, tetapi akan muncul lagi bersama-sama dengan gejala lainnya pada hari ke-6 atau ke-12.
Pada saat ini, biasanya terjadi peradangan selaput otak (meningitis), menyebabkan kaku kuduk, sakit kepala dan kadang-kadang penurunan kesadaran (stupor atau koma). Gejala-gejala ini bukan sebagai akibat dari infeksi pada selaput otak, tetapi merupakan akibat dari peradangan yang disebabkan oleh efek racun pada tubuh yang mencoba menghancurkan bakteri.

Seorang wanita hamil yang terinfeksi leptospirosis bisa mengalami keguguran.

Sindroma Weil

Merupakan bentuk yang lebih berat dari leptospirosis yang menyebabkan demam yang terus menerus, penurunan kesadaran dan berkurangnya kemampuan darah untuk membeku sehingga terjadi perdarahan dalam jaringan.
Gejala awal dari sindroma Weil lebih ringan dari leptospirosis.

Pemeriksaan darah menunjukkan adanya ,I>anemia.
Pada kari ke-3 sampai hari ke-6, muncul tanda-tanda kerusakan ginjal dan hati. Penderita akan merasakan sakit saat berkemih atau air kemihnya berdarah. Kerusakan hati biasanya ringan dan akan sembuh total.

Penderita yang tidak mengalami sakit kuning biasanya akan sembuh.
Sakit kuning menunjukkan adanya gangguan hati dan akan meningkatkan resiko kematian sampai 10% pada penderita diatas 60 tahun.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya bakteri pada biakan darah, air kemih atau cairan serebrospinal; atau dengan ditemukannya antibodi terhadap bakteri di dalam darah.

PENGOBATAN

Bila terjadi wabah, bisa diberikan antibiotik doksisiklin untuk pencegahan.
Untuk mengobati penyakitnya, diberikan penisilin, ampisilin atau antibiotik lainnya yang serupa. Pada kasus yang berat antibiotik diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah).

PENCEGAHAN

Penderita tidak perlu diisolasi, tetapi harus berhati-hati pada saat menangani dan membuang air kemihnya.