Mukormikosis (Fikomikosis)

Mukormikosis (Fikomikosis) adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh jamur yang termasuk ke dalam kelompok Mucorales.

PENYEBAB
Jamur Mucorales.
Jamur ini banyak terdapat di dalam tanah dan diantara tanaman yang membusuk, tetapi hanya penderita gangguan kekebalan saja yang peka terhadap terjadinya infeksi oleh jamur ini.

Mukormikosis biasanya berhubungan dengan keadaan-keadaan berikut:
- Diabetes mellitus
- Pemakaian steroid jangka panjang
- Asidosis metabolik
- Pencangkokan organ tubuh
- Leukemia/limfoma
- Pemakaian deferoksamin
- AIDS.

GEJALA
Sindroma yang berhubungan dengan mukormikosis adalah:

1. Mukormikosis rinoserebralis.
Merupakan infeksi pada sinus dan otak, bisa berawal sebagai infeksi sinus dan berkembang menjadi peradangan saraf kranial dan pembentukan bekuan darah yang menyumbat aliran darah ke otak (trombosis).
Gejalanya berupa:
- sinusitis akut
- demam
- pembengkakan mata dan penurunan orbit mata (proptosis)
- kemerahan pada kulit yang melapisi sinus.

2. Mukormikosis pulmoner.
Merupakan pneumonia yang berkembang secara progresif, yang bisa menyebar ke rongga dada, jantung dan otak.
Gejalanya berupa:
- demam
- batuk (bisa berupa batuk darah)
- sesak nafas.dibawah kulit.

3. Mukormikosis saluran pencernaan.
Gejalanya berupa muntah darah dan nyeri perut.

4. Mukormikosis kuteneus.
Merupakan infeksi jamur pada kulit, yang ditandai dengan adanya 1 daerah pengerasan di kulit yang titik pusatnya berwarna hitam dan menimbulkan nyeri.

5. Mukormikosis renalis.
Merupakan infeksi jamur pada ginjal, dengan gejala berupa sakit pinggang dan demam.


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan terjadinya gejala-gejala pada penderita gangguan sistem kekebalan.

Bisa dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI, yang lokasinya tergantung kepada bagian tubuh yang terkena.
Jika menyerang sinus, dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan oleh dokter ahli THT.

Pengambilan contoh jaringan yang terinfeksi untuk dibiakkan di laboratorium, bisa membantu memperkuat diagnosis.

PENGOBATAN
Penderita diobati dengan amfoterisin B intravena (melalui pembuluh darah) atau langsung disuntikkan ke dalam cairan spinal.

Jaringan yang terinfeksi bisa diangkat melalui pembedahan