Drug Rashes

Drug Rashes adalah ruam-ruam kulit yang merupakan efek samping dari obat-obatan.

Obat-obatan bisa menyebabkan hampir setiap jenis ruam, tetapi ruam akibat obat-obatan yang paling penting adalah:
# Kaligata (urtikaria)
# Nekrolisis epidermal toksika
# Eritema multiformis
# Sindroma Stevens-Johnson
# Eritema nodosum.

PENYEBAB
Obat-obatan menyebabkan timbulnya ruam melalui beberapa cara:

   1. Reaksi alergi.
      Setelah minum obat tertentu untuk pertama kalinya, seseorang bisa mengalami sensitisasi (menjadi peka). Pemakaian berikutnya bisa memicu terjadinya suatu reaksi alergi.
      Biasanya dalam beberapa menit (kadang sampati beberapa jam atau beberapa hari kemudian), timbul ruam-ruam di kulit.
      Gejala alergi lainnya yang bisa timbul bersamaan dengan munculnya ruam di kulit adalah hidung meler, mata berair atau suatu serangan asma.

   2. Secara langsung.
      Obat-obatan juga bisa menyebabkan timbulnya ruam kulit secara langsung, tanpa melalui suatu reaksi alergi.
      Contohnya:
      - kortikosteroid bisa menyebabkan timbulnya jerawat dan menyebabkan penipisan kulit
      - antikoagulan bisa menyebabkan memar-memar jika darah meresap ke bawah kulit.

   3. Fotosensitivitas.
      Obat-obat tertentu menyebabkan kulit sangat peka terhadap efek sinar matahari.
      Obat-obat tersebut adalah:
      - obat anti-psikosa
      - tetrasiklin
      - antibiotik yang mengandung sulfa
      - klorotiazid
      - beberapa pemanis buatan.
      Pada saat obat diminum tidak langsung timbul ruam di kulit, tetapi jika terpapar oleh sinar matahari akan muncul daerah kemerahan atau abu-biru di kulit yang kadang terasa gatal.


GEJALA
Gejala drug rashes beratnya bervariasi, mulai dari kemerahan yang ringan di daerah kulit tertentu disertai beruntus-beruntus kecil, sampai kepada pengelupasan seluruh kulit.


Ruam bisa timbul segera setelah penderita minum obat tertentu (misalnya kaligata bisa terjadi setelah minum penisilin) atau baru muncul beberapa jam bahkan beberapa hari kemudian.

Kadang ruam baru timbul beberapa tahun kemudian.
Arsen bisa menyebabkan pengelupasan dan perubahan warna kulit, bahkan menyebabkan keganasan beberapa tahun setelah diminum.

Ruam kulit yang bisa disebabkan oleh obat-obatan


Ruam kulit
Uraian
Contoh obat yg dapat menyebabkan ruam kulit
Fixed drug eruption
Ruam berwarna merah gelap atau ungu, yg kembali muncul pada titik yg sama setiap kali obat yg sama diminum
Ruam paling sering ditemukan di mulut atau alat kelamin
- Antibiotik (tetrasiklin & antibiotik yg mengandung sulfa)
-Fenolftalein (digunakan pada beberapa pencahar)
Purpura
- Bintik-bintik keunguan di kulit
-  Paling sering ditemukan di tungkai
-  Diuretik
-  Beberapa antikoagulan
Jerawat
Jerawat kecil & bintik-bintikmerah tersebar, terutama di wajah, bahu & dada bagian atas
-  Kortikosteroid
- Yodium
-  Bromida
-  Fenitoin
-  Steroid anabolik
Kaligata
Bentol-bentol berwarna merah & putih, menandakan suatu reaksi alergi
-  Penisilin
- Aspirin
-  Pewarna tertentu yg digunakan dalam pembuatan obat
Morbiliformis atau ruam makulopapular
Ruam mendatar berwarna merah, kadang juga disertai bentol-bentol atau jerawat kecil, menyerupai campak
Hampir semua obat, terutama barbiturat, ampisilin, golongan sulfa, antibiotik lainnya
Sindroma Steven-Johnson atau ruam yg tidak terlalu berat yg menyerang selaput lendir
Lepuhan-lepuhan kecil atau ruam seperti kaligata pada selaput mulut atau vagina atau ujung penis
Penisilin
-  Antibiotik yg mengandung sulfa
-  Barbiturat
-  Beberapa obat untuk tekanan darah tinggi & kencing manis
Dermatitis eksfoliativa
Kulit di seluruh tubuh menebal, berwarna merah & bersisik
Penisilin
-  Antibiotik yg mengandung sulfa


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

PENGOBATAN
Kebanyakan reaksi obat menghilang bila pemakaian obat penyebab timbulnya ruam kulit dihentikan.

Untuk meringankan gatal dan kulit kering bisa diberikan salep corticosteroid.

Kebanyakan kasus kaligata akan segera mereda tanpa pengobatan, tetapi bila perlu bisa diberikan antihistamin atau corticosteroid per-oral (melalui mulut).
Jika kelainan kulit yang terjadi sangat serius, diberikan suntikan epinephrine atau corticosteroid.