Infeksi Sitomegalovirus Pada Bayi Baru Lahir

Infeksi Sitomegalovirus adalah suatu penyakit virus yang bisa menyebabkan kerusakan otak dan kematian pada bayi baru lahir.

PENYEBAB
Sitomegalovirus kongenitalis terjadi jika virus dari ibu yang terinfeksi menular kepada janin yang dikandungnya melalui plasenta (ari-ari).
Infeksi pada ibu mungkin tidak menimbulkan gejala sehingga ibu tidak menyadari bahwa dia sedang menderita infeksi sitomegalovirus.

Sesudah lahir, bayi bisa tertular oleh infeksi sitomegalovirus melalui ASI atau transfusi darah.
Bayi cukup umur yang ibunya terinfeksi sitomegalovirus, tidak menimbulkan gejala dan bayi yang diberi ASI terlindung oleh antibodi yang terkandung di dalam ASI.
Bayi prematur yang tidak mendapatkan ASI dan menjalani transfusi darah yang terkontaminasi, akan menderita infeksi yang berat karena mereka tidak memiliki antibodi.

GEJALA
Kebanyakan bayi yang menderita sitomegalovirus kongentitalis tidak menunjukkan gejala. Hanya 10% yang menunjukkan gejala-gejala berikut:
- berat badan lahir rendah
- mikrosefalus (kepala kecil)
- kejang
- ruam kulit (peteki/bintik-bintik kecil berwarna keunguan)
- jaundice (sakit kuning)
- ubun-ubun menonjol
- pembesaran hati dan limpa (hepatosplenomegali)
- peradangan retina
- kalsifikasi intrakranial (pengendapan mineral di dalam otak).
30% dari bayi tersebut meninggal.
Lebih dari 90% bayi yang selamat dan 10% dari bayi yang tidak menunjukkan gejala, di kemudian hari akan mengalami kelainan saraf dan otak (diantaranya tuli, keterbelakangan mental dan gangguan penglihatan).

Bayi yang terinfeksi setelah lahir bisa menderita pneumonia, pembesaran dan peradangan hati serta pembesaran limpa.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik serta riwayat infeksi sitomegalovirus pada ibu ketika hamil.
Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pembiakan terhadap contoh air kemih atau darah.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
- Analisa air kemih untuk mencari badan inklusi virus
- Titer antibodi terhadap sitomegalovirus pada ibu dan bayi
- Rontgen kepala (menunjukkan adanya kalsifikasi intrakranial)
- Kadar bilirubin (untuk menilai beratnya jaundice dan kerusakan hati)
- Funduskopi (bisa menunjukkan adanya korioretinitis)
- Hitung darah lengkap (bisa menunjukkan adanya anemia)
- Rontgen dada (untuk menunjukkan pneumonia).

PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi sitomegalovirus pada bayi.
Anti-virus gancyclovir tidak diberikan karena memiliki efek samping yang berbahaya bagi bayi.

Pengobatan ditujukan kepada terapi fisik dan pemilihan sekolah khusus untuk anak-anak yang menderita keterbelakangan psikomotorik.


PROGNOSIS

Jika tidak terbentuk kalsifikasi di dalam otak, maka kecil kemungkinannya akan terjadi keterbelakangan mental.
Adanya kalsifikasi menunjukkan kemungkinan terjadinya keterbelakangan psikomotor.