Penyalahgunaan Amfetamin

Obat-obat yang termasuk ke dalam golongan amfetamin adalah:
- Amfetamin
- Metamfetamin
- Metilendioksimetamfetamin (MDMA, ecstasy atau Adam).

Amfetamin bisa disalahgunakan selama bertahun-tahun atau digunakan sewaktu-waktu.
Bisa terjadi ketergantungan fisik maupun ketergantungan psikis.

Dulu ketergantungan terhadap amfetaamin timbul jika obat ini diresepkan untuk menurunkan berat badan, tetapi sekarang penyalahgunaan amfetamin terjadi karena penyaluran obat yang ilegal.
Beberapa amfetamin tidak digunakan untuk keperluan medis dan beberapa lainnya dibuat dan digunakan secara ilegal.

Di AS, yang paling banyak disalahgunakan adalah metamfetamin.
Penyalahgunaan MDMA sebelumnya tersebar luas di Eropa, dan sekarang telah mencapai AS.

Setelah menelan obat ini, pemakai seringkali pergi ke disko untuk triping.
MDMA mempengaruhi penyerapan ulang serotonin (salah satu penghantar saraf tubuh) di otak dan diduga menjadi racun bagi sistim saraf.

GEJALA
Amfetamin meningkatkan kesiagaan (mengurangi kelelahan), menambah daya konsentrasi, menurunkan nafsu makan dan memperkuat penampilan fisik.
Obat ini menimbulkan perasaan nyaman atau euforia (perasaan senang yang berlebihan).

. Beberapa pecandu amfetamin adalah penderita depresi dan mereka menggunakan efek peningkat-suasana hati dari amfetamin untuk mengurangi depresinya sementara waktu.
Pada atlet pelari, amfetamin bisa memperbaiki penampilan fisik, perbedaan sepersekian detik bisa menentukan siapa yang menjadi juara.
Para pengemudi truk jarak jauh menggunakan amfetamin supaya mereka tetap terjaga.

Selain merangsang otak, amfetamin juga meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung.
Pernah terjadi serangan jantung yang berakibat fatal, bahkan pada atlet muda yang sehat.

Tekanan darah bisa sedemikian tinggi sehingga pembuluh darah di otak bisa pecah, menyebabkan stroke dan kemungkinan menyebabkan kelumpuhan dan kematian.
Kematian lebih mungkin terjadi jika:
- MDMA digunakan dalam ruangan hangat dengan ventilasi yang kurang
- pemakai sangat aktif secara fisik (misalnya menari dengan cepat)
- pemakai berkeringat banyak dan tidak minum sejumlah cairan yang cukup untuk menggantikan hilangnya cairan.

Orang yang memiliki kebiasaan menggunakan amfetamin beberapa kali sehari, dengan segera akan mengalami toleransi.
Jumlah yang digunakan pada akhirnya akan meningkat sampai beberapa ratus kali dosis awal.

Pada dosis tertentu, hampir semua pecandu menjadi psikostik, karena amfetamin dapat menyebabkan kecemasan hebat, paranoia dan gangguan pengertian terhadap kenyataan hidup.
Reaksi psikotik meliputi halusinasi dengar dan lihat (melihat dan mendengar benda yang sebenarnya tidak ada) dan merasa sangat berkuasa.
Efek tersebut bisa terjadi pada siapa saja, tetapi yang lebih rentan adalah pengguna dengan kelainan psikiatrik (misalnya skizofrenia).

PENGOBATAN
Gejala yang berlawanan dengan efek amfetamin terjadi jika amfetamin secara tiba-tiba dihentikan penggunannya.
Pengguna akan menjadi lelah atau mengantuk, yang bisa berlangsung selama 2-3 hari setelah penggunaan obat dihentikan.
Beberapa pengguna sangat cemas dan gelisah.

Pengguna yang juga menderita depresi bisa menjadi lebih depresi jika obat ini berhenti digunakan.
Mereka menjadi cenderung ingin bunuh diri, tetapi selama beberapa hari mereka mengalami kekurangan tenaga untuk melakukan usaha bunuh diri.
Karena itu pengguna menahun perlu dirawat di rumah sakit selama timbulnya gejala putus obat.

Pada pengguna yang mengalami delusi dan halusinasi bisa diberikan obat anti-psikosa (misalnya klorpromazin), yang akan memberikan efek menenangkan dan mengurangi ketegangan.
Tetapi obat anti-psikosa bisa sangat menurunkan tekanan darah.

Biasanya lingkungan yang tenang dan mendukung bisa membantu pemulihan pengguna amfetamin.