Rasa bergairah, atau cinta yang meluap-luap terhadap seseorang, ternyata bisa meredakan nyeri yang kita alami.
Hal ini dibuktikan ketika 15 mahasiswa-mahasiswi sebuah universitas yang baru menjalani hubungan percintaan melakukan uji coba. Sambil ditunjukkan foto-foto kekasih mereka, sebuah pelacak panas yang dikontrol oleh komputer diletakkan di telapak tangan mereka. Alat tersebut mengirimkan serangkaian rasa sakit yang ringan.
Hal ini dibuktikan ketika 15 mahasiswa-mahasiswi sebuah universitas yang baru menjalani hubungan percintaan melakukan uji coba. Sambil ditunjukkan foto-foto kekasih mereka, sebuah pelacak panas yang dikontrol oleh komputer diletakkan di telapak tangan mereka. Alat tersebut mengirimkan serangkaian rasa sakit yang ringan.
Pada saat bersamaan, otak mereka juga dipindai oleh sebuah mesin functional magnetic resonance imaging (FMRI). Dari uji coba tersebut terlihat bahwa rasa cinta (yang dipicu oleh foto-foto yang ditunjukkan kepada mereka) bertindak sebagai analgesik yang kuat dan mengurangi rasa sakit dengan mengaktifkan bagian-bagian di otak yang memproduksi dopamin.
Meskipun demikian, berfokus pada foto pria atau wanita menarik yang bukan pasangan mereka ternyata tidak memberikan manfaat yang sama. Saking dahsyatnya, dari hasil scanning terlihat bahwa efek dari cinta bisa dibandingkan dengan morfin atau kokain yang menyasar pusat penghargaan pada otak.
"Ketika orang berada dalam fase cinta yang bergairah dan menggebu-gebu, ada perubahan signifikan pada suasana hati mereka yang memengaruhi rasa sakit yang dialami," papar dr Sean Mackey, pemimpin studi dari Stanford University Medical Centre di California ini.
Hm... rasanya sih masuk akal. Anda pernah mengalaminya?(Kompas,Jumat, 15/10/2010)