Disfungsi ereksi (ED) adalah gangguan umum yang terjadi di kalangan pria usia lanjut. Tapi, gangguan ini sebenarnya bukanlah bagian dari proses penuaan yang normal. Lalu, bagaimana Anda dapat menghindarinya? Berikut adalah 11 tip untuk mencegah terjadinya DE:
1. Perhatikan apa yang Anda makan
Diet yang buruk mengakibatkan penurunan kemampuan pria untuk ereksi. Penelitian menunjukkan, pola makan yang buruk dapat menyebabkan serangan jantung dengan cara menghambat aliran darah pada pembuluh arteri. Minimnya asupan buah dan sayuran serta kegemaran menyantap makanan berlemak dan makanan olahan dapat menghambat aliran darah menuju penis.
"Segala sesuatu yang tidak baik untuk jantung seorang pria juga buruk bagi penisnya," kata Andrew McCullough, MD, Profesor Urologi Klinis dan Direktur Program Kesehatan Seksual Laki-laki di New York University Medical Center Langone.
Penelitian terbaru menunjukkan, ED relatif jarang terjadi pada mereka yang melakukan diet Mediterania yang mengutamakan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan makanan sahabat jantung seperti kacang-kacangan, minyak zaitun, ikan, dan anggur.
"Hubungan antara diet Mediterania dan fungsi seksual sudah dibuktikan secara ilmiah," kata Irwin Goldstein, MD, direktur pengobatan seksual di Alvarado Hospital di San Diego.
2. Menjaga bobot ideal
Kelebihan berat badan membawa banyak masalah kesehatan, termasuk diabetes tipe 2, yang dapat menyebabkan kerusakan saraf di seluruh tubuh yang mempengaruhi penis.
3. Hindari kenaikan tensi dan kolesterol
Kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah, termasuk pembuluh yang mengalirkan darah ke penis. Akhirnya, ini dapat menyebabkan DE.
Pastikan Anda mengecek koresterol dan tekanan darah secara rutin atau Anda dapat membeli monitor tekanan darah juga dijual untuk digunakan di rumah. Namun hati-hati, obat penurun tekanan darah dapat membuat sulit ereksi. Namun, dokter mengatakan banyak kasus ED yang berhubungan dengan obat sebenarnya disebabkan kerusakan arteri akibat hipertensi.
4. Minum alkohol secukupnya atau tidak sama sekali.
"Tidak ada bukti yang menyebutkan konsumsi alkohol secukupnya berakibat buruk bagi fungsi ereksi, "kata Sharlip Tapi mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan kerusakan hati, kerusakan saraf, dan kondisi yang dapat menyebabkan DE.
5. Olahraga teratur.
Penelitian membuktikan, gaya hidup sehat dapat mencegah disfungsi ereksi. Olahraga seperti: lari, berenang, dan bentuk-bentuk latihan aerobik dapat membantu mencegah ED.
Namun, hati-hati terhadap olahraga yang memberikan tekanan berlebihan pada perineum, yang merupakan daerah antara skrotum dan anus. Goldstein berkata, "Bersepeda dapat menyebabkan DE."
Bersepeda jarak dekat mungkin tidak masalah. Tetapi orang-orang yang menghabiskan banyak waktu bersepeda harus memastikan sepeda yang mereka gunakan tepat, memakai celana bersepeda yang empuk, dan sering berdiri saat mengayuh.
6. Jangan mengandalkan Kegel
Salah satu bentuk latihan yang tampaknya tidak bermanfaat adalah latihan kegel, yang menyebabkan kontraksi dan relaksasi otot-otot di panggul berulang kali. Latihan Kegel dapat membantu pria dan wanita penderita inkontinensia (tidak dapat menahan berkemih). Tapi tidak ada bukti bahwa mereka mencegah disfungsi ereksi.
7. Pertahankan kadar testosteron
Bahkan pada pria sehat, kadar testosteron seringkali menurun tajam pada usia 50 tahun. Setiap tahun setelah usia 40 tahun, kadar testosteron pria biasanya jatuh sekitar 1,3%.
Wapadalah pada gejala seperti dorongan seks rendah, kemurungan, kurang stamina, atau kesulitan membuat keputusan karena bisa jadi anda kekurangan testosteron.
8. Hindari anabolic steroid.
Obat-obatan, yang sering disalahgunakan oleh atlet dan binaragawan, dapat mengecilkan testis dan menurunkan kemampuan memproduksi testosteron.
9. Stop merokok
Merokok dapat merusak pembuluh darah dan membatasi aliran darah ke penis. Nikotin akan memicu menyempitkan pembuluh darah, yang dapat menghambat aliran darah ke penis.
10. Hindari seks berisiko
Beberapa kasus disfungsi ereksi berasal dari cedera penis yang terjadi selama aktivitas seks. Untuk mencegah cedera penis, lakukan penetrasi setelah yakin vagina terlumasi dengan baik. Pastikan penis Anda tidak terpeleset keluar vagina sehingga Anda tidak akan menabrak bagian tubuh yang keras. Jika pasangan Anda bergerak sedemikian rupa sehingga menyakiti penis Anda, jangan membungkuk, tapi segera minta pasangan menghentikan aksinya. Jika pasangan sedang melakukan posisi "woman on top" dan bergerak ke bawah, sementara penis tidak masuk vagina, kelebihan beban akan "menyakiti" penis."
11. Kendalikan stres.
Stres akibat faktor psikologis dapat meningkatkan kadar hormon adrenalin, yang membuat pembuluh darah berkontraksi. Itu bisa menjadi kabar buruk bagi ereksi. Apapun yang dapat dilakukan pria untuk meredakan stresnya dan merasa hubungan emosional berjalan baik, maka hal itu dapat membantu kehidupan seksualnya.(Kompas,Senin, 5/7/2010)