SELAIN faktor kenyamanan, dalam memilih alat kontrasepsi, kita juga harus jeli mempertimbangkan plus-minusnya.
Kondom misalnya, unggul dalam hal kepraktisan dan efektivitas. Kondom juga bisa mencegah penularan penyakit kelamin. Tapi, pada orang-orang tertentu, karet kondom bisa rnenimbulkan reaksi alergi. Ujungnya, kelamin bisa lecet dan luka.
Kita harus lebih waspada lagi bila memilih kontrasepsi hormonal. Pada metode oral atau pil, efek posititnya adalah haid menjadi lebih teratur dan mengurangi kram perut saat haid. Efek negatifnya, payudara kencang dan sakit, mual, muntah, depresi, serta berat badan naik.
Memang, kini sudah ada pil KB yang tidak menyebabkan kegemukan. Tapi, "Harganya lumayan mahal. Kalau pil biasa sekitar Rp 40.000, pil ini mencapai Rp 200.000 untuk sebulan," ujar M. Lutfi Alkaff, Ginekologi di RS dr. Sardjito, Yogya.
Adapun cara suntik memiliki kelebihan karena diberikan tiga bulan sekali. Jadi, bisa menekan risiko lupa minum pil atau telat. Tapi, seperti halnya pil, suntik hormon juga bisa memicu kegemukan. Selain itu, menstruasi menjadi tak teratur dan waktu pemulihan kesuburan yang agak lambat.(Kompas,Rabu, 17/12/2008)