Anda mungkin telah mengenal satu jenis teh baru, yaitu teh rosella. Teh ini dikenal juga sebagai hibiscus tea atau teh Mekkah. Jika diseduh, warnanya menjadi merah segar.
Yang menjadi pertanyaan, apakah teh bunga rosella ini punya efek samping jika diminum dalam jangka panjang? Apakah teh ini sama dengan rhodiola rosea?
Di Indonesia, rosella disebut juga asam paya dan dikenal dengan nama Latin hibiscus sabdariffa. Terkenal berkhasiat membantu memperbaiki fungsi ginjal dan liver, mencegah hipertensi dan infeksi saluran kemih, serta mengeluarkan lendir (mucus) dan melancarkan hidung yang tersumbat.
Menurut Riani Susanto, ND, CT, naturapathy doctor dan certified reconnective healing practitioner, rosella juga punya efek mild laxative dan mengandung vitamin C serta anthocyanins sehingga bisa membantu pengobatan sakit jantung dan kanker. Untuk minuman teh, kita menggunakan bagian bunganya.
Teh rosella dipercaya bisa membantu menurunkan kadar kolesterol. Dianjurkan untuk minum selama 10 hari, kemudian hentikan konsumsi sepanjang tujuh hari. Saat terkena batuk-pilek, kita bisa minum teh rosella tiga kali sehari, dalam jangka waktu tiga hari. Konsumsi secara terus-menerus sangat tidak dianjurkan.
Meski nama sebutannya mirip, rosella (atau sering juga disebut roselle) tidak sama dengan rhodiola rosea. Untuk rosella, yang dipakai adalah bagian bunga, sedangkan pada rhodiola rosea, yang dimanfaatkan adalah bagian akarnya. Rhodiola rosea atau golden root biasa digunakan untuk membantu problem mental, seperti stres, kelelahan tanpa sebab yang jelas, hingga depresi. Tanaman ini bisa memberikan stimulasi kimiawi, seperti halnya nikotin, tetapi dengan efek yang berbeda. Golden root tidak dianjurkan untuk diminum pada malam hari.
Sumber :Prevention Indonesia, Kompas, Selasa, 2 Maret 2010