Penggunaan madu sebagai obat dimulai sejak zaman Yunani dan Mesir kuno. Saat itu di Mesir, madu merupakan salah satu dari 500 obat terpopuler. Muncul julukan “sari madu para dewa”, hingga raja Mesir yang meninggal pun dibekali sebotol madu untuk kehidupan di alam baka.
Dalam Tradisional Chinise Medicine (TCM), madu digunakan sebagai penetral racun, penyeimbang fungsi hati, pereda rasa sakit, dan sebagai antibiotik.
Glukosanya Tinggi
Madu adalah zat manis alami yang dihasilkan lebah yang berasal dari bahan baku nektar bunga. Zat yang terkandung dalam madu adalah glukosa, fruktosa, maltosa, sukrosa, karbohidrat, enzim diatase, enzim invertase, dan zat warna yang bervariasi, bergantung nektar bunga.
Glukosa dalam madu berkhasiat mengembalikan cairan tubuh dengan cepat. Fruktosanya dapat mengurangi kerusakan hati. Enzim diatase dan invertase mengurangi pati, protein, dan glikosida yang berlebihan dalam tubuh.
Dalam penyembuhan dan pencegahan kanker, madu meningkatkan daya tahan dan sistem kekebalan tubuh. Madu juga mempercepat penyembuhan luka, baik luka kanker atau luka bekas operasi pengangkatan kanker.
Menurut Dr. F.G. Winarno dari Pusat Pengembangan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, di bukunya Madu, Teknologi, Khasiat, dan Analisis, gula dan mineral dalam madu berfungsi sebagai tonikum bagi jantung. Otot-otot jantung bekerja tanpa henti, sehingga selalu membutuhkan glukosa sebagai sumber tenaga untuk mengganti energi yang hilang.
Para peneliti dari Amerika Serikat menyatakan, pasien penyakit jantung berat yang mengonsumsi madu 70 persen perhari selama 1-2 bulan, kondisinya semakin membaik, penerimaan darah makin normal, serta kekuatan jantungnya meningkat.
Menurut Yellia, madu dapat dicampur dengan obat herbal atau minuman lain sebagai pengganti gula, juga dapat diminum langsung. Agar mendapatkan khasiatnya, Yellia menyarankan minum madu 3 sendok makan per hari.
Bee Pollen
Produk lebah lainnya, bee pollen, yakni serbuk sari bunga yang dikumpulkan lebah sebagai cadangan makanan. Bee pollen mengandung lisin, leucine, arakidonat, linoleat, asam linolenat, thiamin, riboflavin, asam nikotin, asam pantotenat, potasium, fosfor, sulfur, kalsium, selenium, sodium, magnesium, besi, alumunium, tembaga, mangan, nikel, titanium, klorin, silikon, boron, iodium, molibdenum, dan vitamin B12.
Dinyatakan Yellia, betakaroten yang terkandung dalam bee pollen merupakan “kolektor” radikal bebas yang ditimbulkan oleh radiasi. “Kandungan zat yang terdapat dalam bee pollen sangat berguna untuk mencegah pertumbuhan sel kanker dan menstabilkan proses regenerasi dan rehabilitasi sel,” paparnya.
Bila membeli bee pollen dalam bentuk pellet (butiran kecil), tambahnya, sebaiknya dihaluskan dahulu sebelum dikonsumsi. Untuk menjaga stamina, bee pollen dikonsumsi 1/2 sendok makan per hari. Cara mengonsumsinya, dapat dicampur madu dan diminum saat perut masih kosong, misalnya 15 menit sebelum makan.
Produk lebah yang sulit diambil adalah propolis atau getah perekat yang digunakaan lebah untuk menempelkan sel-sel penyusun sarang dan mensterilkan telur lebah sebelum diteteskan. Lebah pekerja mendapatkan propolis dari getah tanaman.
Menurut Dr. Aji Suranto, Sp.A, praktisi apitherapy di Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT) DKI Jakarta, propolis sangat berguna sebagai antibiotik, perangsang sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan kerja pagosit dalam sel darah putih.
Untuk pencegahan dan penyembuhan kanker, propolis berfungsi sebagai antioksidan dan memberikan perlindungan kepada sel. Zat yang ada dalam propolis antara lain resin, bioflavonoid, vitamin B kompleks, vitamin A, dan mineral.
Di pasaran, propolis tersedia dalam bentuk pil kasar, kapsul, dan cair. Bisa juga terkandung dalam berbagai produk, seperti pasta gigi, minyak gosok, dan obat-obatan.
Royal Jelly
Dalam perkembangan dunia kesehatan, manusia menemukan produk lebah yang paling hebat, yakni royal jelly. Produk ini berupa cairan pekat berwarna putih. Sering disebut HI Potency Lyophilized Royal Jelly, dan pertama kali ditemukan di Dezhou, Cina.
Produk ini adalah zat istimewa yang dihasilkan melalui proses dari kelenjar air liur lebah-lebah muda atau lebah pekerja. Royal jelly khusus dipersembahkan untuk ratu lebah atau larva (calon ratu lebah).
Dengan makanan ini, ratu lebah mampu bertelur 1.000-1.500 butir setiap hari sepanjang hidupnya. Ratu lebah dapat hidup 6-7 tahun, sedangkan lebah biasa hanya bisa hidup selama 3 bulan.
Produk ini merupakan suplemen yang kaya akan hormon alami, zat gizi, enzim biokatalisator, dan protein dengan kadar nitrogen tinggi. Kandungan yang terdapat dalam royal jelly adalah fruktosa, glukosa, sukrosa, sistein, lisin, arginin, 10-hidroksi-2-decanoic, vitamin C, dan vitamin B, seperti thiamin (B1), riboflavin (B2), niacin (B3), biotin, inositol, dan asam pantotenat (B5).
Menurut Dr. Aji Suranto, Sp.A, kadar vitamin B yang terkandung dalam royal jelly jauh lebih tinggi dibandingkan dengan makanan lain. Berguna untuk menormalkan dan mengatur fungsi sel. Kandungan asam pantotenatnya berkhasiat memperkuat organ tubuh, memperlambat penuaan, serta sebagai antivirus dan antikanker. Untuk Anda yang menderita kanker, produk ini sangat bermanfaat sebagai suplemen pendukung untuk mempercepat penyembuhan.
Sumber :Tabloid Gaya Hidup Sehat , Kompas,Kamis, 22 Juli 2010