Lebih dari 30.000 wanita Prancis dan puluhan ribu wanita di seluruh dunia mungkin harus melepaskan payudara implannya setelah beberapa kasus kanker yang mencurigakan. Imbauan itu dilontarkan oleh para pejabat Prancis.
Peringatan itu sontak membuat lebih dari 250 wanita Inggris melancarkan gugatan pengadilan pada tahun 2012. Menurut pengacara Esyllt Hughes, Rabu (21/12), lebih dari setengah pemilik payudara implan yang dibuat oleh perusahaan Prancis Prothese Implan Poli (PIP) tersebut mengalami kasus pecah.
Peringatan itu sontak membuat lebih dari 250 wanita Inggris melancarkan gugatan pengadilan pada tahun 2012. Menurut pengacara Esyllt Hughes, Rabu (21/12), lebih dari setengah pemilik payudara implan yang dibuat oleh perusahaan Prancis Prothese Implan Poli (PIP) tersebut mengalami kasus pecah.
Para pejabat kesehatan Prancis mengatakan pemerintah berencana untuk merekomendasikan kepada 30.000 wanita Prancis yang menggunakan payudara implan PIP agar segera melepasnya. Pasalnya departemen kesehatan Prancis telah menemukan delapan kasus kanker, terutama kanker payudara.
PIP, yang juga mengekspor produksi mayoritas payudara implannya, sudah bangkrut tahun lalu. Para pengacara Inggris, dari sebuah firma pengacara yang berbasis di Cardiff, menyatakan para konsumen bermaksud untuk melakukan klaim terhadap klinik yang melaksanakan operasi untuk memasukkan payudara implan.
"Jalan yang kami tempuh adalah menuntut PIP secara langsung, tetapi mereka telah pergi ke kurator dan informasi yang kami peroleh produksi mereka tidak diasuransikan. Oleh karena itu, kami mengejar klaim terhadap klinik implan. Kami telah dibanjiri dengan pertanyaan baru hari ini dan kami akan mengharapkan terus meningkat," kata Hughes.
Klaim awal akan dilakukan terhadap tujuh klinik, meskipun pengacara percaya sampai 20 bisa terlibat. Lebih 50.000 wanita Inggris memiliki implan yang diproduksi oleh PIP. Hingga Rabu (21/12), otoritas kesehatan Inggris berusaha untuk menenangkan perempuan yang menjadi konsumen dengan menyebut tidak ada bukti hubungan antara produk dan kanker.
Perusahaan PIP ditutup dan produknya dilarang tahun lalu setelah ditemukan menggunakan gel silikon ilegal yang menyebabkan pecahnya implan tersebut secara abnormal.
Mengutip beberapa pejabat medis senior, surat kabar Prancis Liberation melaporkan bahwa keputusan sudah dibuat dan otoritas kesehatan akan memerintahkan payudara implan akan dihapus.
Namun tidak jelas jumlah banyak wanita asing telah menggunakan produk PIP. Tetapi perusahaan tersebut pernah menjadi produsen terbesar ketiga di dunia untuk implan silikon. PIP menghasilkan 100.000 implan per tahun dan mengekspor 80 persen dari produksinya. Liberation menyebut sekitar 300.000 wanita di seluruh dunia telah menggunakan implan PIP. (suarapembaruan)