Gadis yang mendapatkan menstruasi pertama mereka lebih awal, cenderung mengalami depresi selama masa remaja. Itu menurut penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Bristol University, Inggris.
Mereka melibatkan anak perempuan berusia 10, 13, dan 14 tahun untuk menguji hubungan antara awal periode menstruasi dan depresi. Penelitian menunjukkan, anak perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama mereka sebelum usia 11, lima tahun cenderung mengalami depresi. Sementara, mereka yang mendapatkan menstruasi pertama pada usia 13, lima tahun kemudian relatif kurang mengalami gejala depresi.
Mereka melibatkan anak perempuan berusia 10, 13, dan 14 tahun untuk menguji hubungan antara awal periode menstruasi dan depresi. Penelitian menunjukkan, anak perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama mereka sebelum usia 11, lima tahun cenderung mengalami depresi. Sementara, mereka yang mendapatkan menstruasi pertama pada usia 13, lima tahun kemudian relatif kurang mengalami gejala depresi.
“Gadis-gadis yang menstruasi lebih awal mungkin merasa teriosolasi dan harus menghadapi kenyataan dan perubahan, sementara mereka tidak siap secara emosional,” kata kepala peneliti Dr. Carol Joinson dari School of Social and Community Medicine, University Bristol, seperti dikutip NY Daily News.
Perubahan ini termasuk fluktuasi hormonal dan konflik dengan teman atau orangtua. Termasuk juga ketika mereka tiba-tiba mendapatkan perhatian khusus dari lawan jenis.
Penelitian ini hanya melihat pemicu depresi pada remaja berdasarkan periode menstruasi dini. Hubungan antara pubertas dini dan depresi setidaknya berguna untuk mengembangkan pola terapi psikologis untuk meredamnya, semacam konseling.
Penting untuk membantu gadis muda dengan pubertas dini yang memiliki risiko lebih besar terkena masalah psikologi, melalui sekolah atau program berbasis keluarga, yang ditujukan sebagai langkah pencegahan.(intisarionline)