Sehatkah Feses atau Tinja Anda?

Feces atau tinja adalah “produk” yang dikeluarkan pada saat BAB. Pernahkan anda perhatikan? Jangan hanya anggap feces sebagai sesuatu yang kotor dan harus segera dibuang. Feces merupakan sisa dari isi perut ini (bowel movements) dapat memberikan informasi penting pada dokter mengenai apa yang terjadi ketika anak mengalami masalah di perut, usus, atau di bagian lain dari sistem pencernaan.

Tinja atau feses atau dalam bahasa kasarnya disebut tahi adalah produk buangan saluran pencernaan hewan yang dikeluarkan melalui anus atau kloaka. Pada manusia, proses pembuangan kotoran dapat terjadi (bergantung pada individu dan kondisi) antara sekali setiap satu atau dua hari hingga beberapa kali dalam sehari. Pengerasan tinja atau feses dapat menyebabkan meningkatnya waktu dan menurunnya frekuensi buang air besar antara pengeluarannya atau pembuangannya disebut dengan konstipasi atau sembelit. Dan sebaliknya, bila pengerasan tinja atau feses terganggu, menyebabkan menurunnya waktu dan meningkatnya frekwensi buang air besar disebut dengan diare atau mencret.

Bau khas dari tinja atau feses disebabkan oleh aktivitas bakteri. Bakteri menghasilkan senyawa seperti indole, skatole, dan thiol (senyawa yang mengandung belerang), dan juga gas hidrogen sulfida. Asupan makanan berupa rempah-rempah dapat menambah bau khas feses atau tinja. Terdapat juga beberapa produk komersial yang dapat mengurangi bau feses atau tinja.

Sehatkah Feces Anda?

Saat proses BAB, feces dikeluarkan  melalui anus dengan kandungan rata-rata 75% air, and 25% material padat, tetapi presentase ini bervariasi pada setiap individu dan lama simpan feces tersebut didalam tubuh. Feces dapat mengandung bakteri yang telah mati (yang membantu pada saat pencernaan, serat (yang tidak dapat dicerna secara sempurna), protein, garam, lemak dan substansi yang dikeluarkan dari hati dan usus.

Rata-rata manusia dewasa menghasilkan 100 sampai 250 gram dari hasil pencernaan harian secara normal dengan konsumsi makanan berat satu hingga dua mangkuk nasi dalam sehari. Umur, jenis makanan, kebiasaan BAB, frekeunsi BAB secara alami merefleksikan tingkat kesehatan kita.

Pada dasarnya, feces sangat erat berkaitan dengan makanan yang kita konsumsi. Ketika kita banyak mengkonsumsi sayuran sebagian feces kita akan berwarna hijau tua, jika mengkonsumsi lebih banyak daging maka akan memberikan warna yang lebih gelap, cokelat sampai hitam. Berbagai macam obat dan terapi pengobatan dapat merubah tekstur dan warna feces.

Menurut ahli feces manusia dari Jepang, kita dapat mengdiagnosa kondisi kesehatan dari warna, bau dan tekstur feces.  Menurut beliau feces yang sehat adalah diameter 3 sentimeter, warna kuning emas atau cokelat, halus tetapi tidak terlalu halus seperti lumpur. Bila cenderung putih, bisa jadi Anda mengalami gangguan fungsi hati. Sedangkan warna hitam mencirikan ada masalah dalam organ pencernaan bagian atas. Bahkan, bisa jadi usus besar mengalami pendarahan. Feces hitam karena makanan yang telah dicerna dan mengandung darah tercampur dengan asam lambung.

Bau tidak terlalu menyengat dengan 2 atau 3 buah feces dalam sekali keluaran. Tidak diperlukan tekanan atau hanya sedikit tekanan pada saat BAB. Mengandung 70 hingga 80% air,  dan mengapung dalam air. Jadi Jangan malu-malu menengok feses yang keluar dari lubang anus Anda. Begitu pesan dari dokter Mehmet Oz, seorang ahli bedah jantung yang pernah menangani operasi bypass Presiden Clinton.

Untuk menilai seberapa sehat tubuh, dilihat dari bentuk kotoran, silakan jawab & hitung poin dari pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Apakah mengambang ? (Ya: 1 poin, tenggelam: 2 poin)

2. Seberapa keras ? (seperti pasta gigi: 1 poin, keras: 2 poin)

3. Seberapa berat ? (di atas 200gram: 1 poin, di bawah 200 gram: 2 poin)

4. Seberapa sering ? (1x sehari: 1 poin, tidak setiap hari: 2 poin)

5. Warnanya ? ( kuning: 1 poin, coklat gelap: 2 poin)

6. Berbau ? (tidak terlalu bau: 1 poin, menyengat: 2 poin)

7. Bentuknya ? (lihat gambar terakhir di atas)

Jika total poin Anda:

    7 – 9 poin: Cukup sehat
    10-12 poin: perhatikan pola makan Anda, konsumsi makanan yang berserat tinggi
    13-14 poin: Waspada ! jika berlangsung terus menerus, sebaiknya konsultasi ke dokter.