Gangguan Pada Saat Menstruasi

Selain PMS, sejumlah gangguan seputar menstruasi lainnya antara lain adalah:

Dismenore

Dismenore adalah gangguan fisik yang sangat menonjol pada wanita yang sedang menstruasi berupa gangguan nyeri/kram perut. Nyeri/kram perut mulai terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan mens dan dapat terasa selama 24-36 jam. Kram tersebut terutama dirasakan di daerah perut bagian bawah menjalar ke punggung atau permukaan dalam paha. Kasus berat dismenore bahwa nyeri kram dapat disertai muntah dan diare. Dismenore/gangguan nyeri kram perut ini tidak termasuk PMS walaupun ada kalanya bersamaan dengan gejala PMS. Dismenore dibedakan menjadi:

1. DISMENORE PRIMER (SPASMODIK)
.
Dismenore primer biasanya dimulai pada saat seorang wanita berumur 2 - 3 tahun setelah menarche dan mencapai maksimalnya pada usia 15 dan 25 tahun. Dismenore memang bukan PMS. Berdasar data, Dismenore primer dialami oleh 60-75% wanita.

Penyebabnya adalah adanya peningkatan kontraksi rahim yang dirangsang oleh prostaglandin, (Prostaglandin adalah : salah satu mediator kimia/ hormon di dalam tubuh yang menimbulkan terjadinya kontraksi pembuluh-pembuluh darah dan penurunan aliran darah sehingga menyebabkan terjadinya proses iskhemia dan necrosis pada sel-sel dan jaringan). Nyeri semakin hebat ketika bekuan atau potongan jaringan dari lapisan rahim melewati serviks/leher rahim terutama bila salurannya sempit.

Dismenore primer umumnya tidak ada hubungannya dengan kelainan pada organ reproduksi wanita dan hanya terjadi sehari sebelum haid atau hari pertama haid. Nyeri perut ini juga tidak ada hubungannya dengan PMS yang mulai terasa 10 - 14 hari sebelum haid. Gejala akan hilang begitu haid datang. Kalau dismenore membaik atau bahkan hilang sama sekali setelah seseorang melahirkan, tidak demikian dengan PMS. Wanita yang pernah melahirkan malah berisiko lebih tinggi menderita PMS.

2. DISMENORE SEKUNDER
.
Dismenore sekunder adalah dismenore yang jarang terjadi, biasanya terjadi pada wanita yang berusia sebelum 25 tahun dan dapat terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore.

Penyebabnya :
  • endometriosis (yaitu pertumbuhan jaringan dan dinding rahim pada daerah di luar rahim seperti tuba fallopi atau ovarium)
  • openyakit peradangan rongga dalam daerah kemaluan
  • peradangan tuba fallopi
  • perlengketan abnormal antara organ di dalam perut
  • pemakaian IUD

KELAINAN-KELAINAN PERDARAHAN MENSTRUASI DAN SIKLUS MENSTRUASI

Kelainan dan gangguan menstruasi yang terjadi pada masa reproduksi dibagi menjadi 4 bagian :
1. Kelainan yang berhubungan dengan banyaknya darah dan lama terjadinya proses perdarahan haid terdiri atas hipermenore (menoragia) dan hipomenore
2. Kelainan siklus haid terdiri atas polimenore,oligomenore, amenore
3. Proses perdarahan lain yang terjadi di luar proses perdarahan haid yaitu metroragia
4. Gangguan yang berhubungan dengan hasil konsepsi kehamilan

1. POLIMENORE

Polimenore adalah panjang siklus haid yang memendek dari panjang siklus haid klasik, yaitu kurang dari 21 hari per siklusnya, sementara volume perdarahannya kurang lebih sama atau lebih banyak dari volume perdarahan menstruasi biasanya. Polimenore yang disertai dengan pengeluaran darah menstruasi yang lebih banyak dari biasanya dinamakan polimenoragia (epimenoragia)

Penyebabnya :
• gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi atau memendeknya fase luteal dari siklus haid
• kongesti/bendungan pada ovarium yang disebabkan oleh proses peradangan/infeksi
• endometriosis

2. OLIGOMENORE

Oligomenore adalah panjang siklus haid yang memanjang dari panjang siklus haid klasik, yaitu lebih dari 35 hari per siklusnya. Volume perdarahannya umumnya lebih sedikit dari volume perdarahan haid biasanya.

3. AMENORE

Amenore adalah panjang siklus haid yang memanjang dari siklus haid klasik (oligomenore) atau tidak terjadinya perdarahan haid, minimal 3 bulan berturut-turut.
Amenore dibedakan menjadi 2 jenis :

a. Amenore Primer yaitu, tidak terjadinya haid sekalipun pada wanita yang mengalami amenore.
Penyebab: kelainan-kelainan kongenital dan genetik
b. Amenore Sekunder yaitu, tidak terjadinya haid yang diselingi dengan perdarahan haid sesekali pada wanita yang mengalami amenore.
Penyebab: gangguan-gangguan gizi tubuh, metabolisme tubuh, tumor dan penyakit infeksi

4. HIPERMENORE (MENORAGIA)

Hipermenore adalah terjadinya perdarahan haid yang terlalu banyak dari normalnya dan lebih lama dari normalnya (lebih dari 8 hari).
Penyebab kelainan uterus seperti tumor uterus (mioma uteri), gangguan kontraksi uterus, polip endometrium uteri, gangguan pelepasan lapisan endometrium uteri pada saat terjadinya perdarahan haid.

5. HIPOMENORE

Hipomenore adalah perdarahan haid yang lebih sedikit dari biasanya, tetapi tidak mengganggu fertilitasnya. Penyebab gangguan hormonal endokrin dan kelainan uterus.
(Problema Haid, dr. H. Hendrik, M.Kes.)