Parasit Malaria membentuk menyerupai pisang untuk apa?


Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Melbourne memperlihatkan bahwa, parasit plasmodium falciparum berubah ke bentuk menyerupai buah pisang sebelum adanya reproduksi secara sexual. Penemuan ini dipercaya selain dapat berguna untuk pengembangan vaksin dan obat, juga dapat menjelaskan bagaimana parasit dapat menghindar dari sistem kekebalan tubuh manusia.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Dixon memecahkan misteri selama bertahun-tahun dan memperlihatkan bagaimana parasit yang paling mematikan pada manusia ini melakukan perubahan bentuk seperti pisang sebelum proses reproduksi berlangsung.

Dengan menggunakan mikroskop 3D, para peneliti mengamati bentuk pisang -(bentuk pisang pertama kali terlihat pada tahun 1880 dalam darah penderita malaria)- dari parasit ini dan menyimpulkan bahwa malaria menggunakan protein khusus untuk membentuk diri menyerupai pisang sebelum reproduksi sexual, sehingga Parasit malaria yang diketahui hanya dapat bereproduksi dalam bentuk pisang ini dapat dihentikan reproduksinya dengan cara menciptakan vaksin atau obat yang menyerang protein khusus tersebut.



Penelitian ini menunjukkan bahwa parasit membentuk diri menyerupai pisang sehingga bisa masuk melalui celah kecil pada sistem limpa manusia. Hal ini memungkinkan parasit ini menghindari penyaringan sistem limpa dan mekanisme sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga dapat bertahan cukup lama untuk dijemput oleh nyamuk dan ditularkan ke korban berikutnya.

Penemuan ini semakin mempertegas bahwa obat ataupun vaksin malaria di masa yang akan datang akan ditujukan untuk mnarget langsung protein yang berperan penting dalam reproduksi parasit malaria.