Tips Mengatasi Vertigo, Sakit Kepala Berputar



Naik komidi putar memang menyenangkan. Tapi jika naik selama berjam-jam bukannya senang, Anda malah bisa pusing dan muntah-muntah. Pusing seperti ini disebut dengan vertigo.

Vertigo adalah sensasi seolah-olah Anda atau benda-benda di sekeliling Anda bergerak atau berputar, meskipun sebenarnya tidak ada gerakan. Vertigo sendiri sebenarnya bukan penyakit, melainkan merupakan gejala dari penyakit lain. Menurut dr. Kusdinar Diyon, S.pS, perasaan berputar ini dapat bersifat ringan dan hampir tidak disadari, tetapi juga dapat bersifat berat sampai-sampai untuk berdiri pun susah.

Serangan vertigo biasanya timbul secara tiba-tiba dan dapat berlangsung beberapa detik atau lebih. Vertigo berat dapat terus berlangsung hingga beberapa hari, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, sensasi berputar ini dapat menimbulkan rasa mual dan muntah, serta kehilangan keseimbangan sehingga sulit untuk berdiri atau berjalan. Bergantung jenisnya, vertigo juga dapat disertai dengan telinga berdengung, terasa penuh, dan penurunan ketajaman pendengaran.

Dari Otak Atau Telinga
Keseimbangan manusia diatur oleh telinga bagian dalam dan oleh bagian tertentu otak. Gangguan pada daerah-daerah ini akan menyebabkan timbulnya gangguan keseimbangan dan vertigo. Vertigo yang disebabkan oleh gangguan pada telinga dalam disebut dengan vertigo perifer. Dan penyebabnya yang paling sering adalah benign paroxysmal positional vertigo (BPPV).

Di dalam telinga dalam terdapat suatu organ yang dapat menghantarkan pesan ke otak sehubungan dengan gravitasi. Melalui penghantaran pesan ini, kita dapat tetap mempertahankan keseimbangan, terutama saat bergerak dengan arah vertikal. Gangguan pada sistem ini dapat dipicu oleh peradangan akibat infeksi virus. Selain itu, cedera kepala, berkurangnya aliran darah ke otak, peradangan telinga dalam, operasi telinga, obat-obatan, dan tirah baring yang terlalu lama juga dapat menyebabkan terjadinya vertigo perifer.

Vertigo yang disebabkan oleh gangguan bagian-bagian tertentu di otak disebut dengan vertigo sentral. “Penyebabnya antara lain kerusakan atau gangguan di batang otak dan otak kecil, serta gangguan penghantaran pesan dari dan ke thalamus,” jelasnya. Vertigo sentral, seringkali dipicu oleh serangan migren. Pemicu lainnya adalah stroke dan transient ischemic attack (TIA), tumor otak kecil, neuroma akustik, dan sklerosis multipel.

Vertigo ditandai dengan nistagmus, terutama setelah dilakukan manuver-manuver tertentu untuk memperjelas nistagmus. Selain itu dapat dilakukan pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan ketajaman pendengaran dan pemeriksaan keseimbangan.

Vertigo Dapat Hilang Tanpa Obat
Beberapa kasus vertigo dapat sembuh dengan sendirinya tanpa terapi. Vertigo umumnya juga mudah diatasi, tetapi pasien biasanya memilih untuk tetap menunggu sebelum akhirnya memutuskan untuk berobat.

Menurut dr. Kusdinar, vertigo yang dicetuskan oleh perubahan posisi (BPPV) dapat diatasi dengan efektif hanya dengan menerapkan manuver sederhana, yaitu manuver Epley. Manuver ini dapat dilakukan beberapa kali jika memang diperlukan. Manuver Epley bertujuan untuk melonggarkan atau mencairkan partikel Kristal kalsium karbonat yang mencetuskan rangsangan pada reseptor keseimbangan dan menyebabkan vertigo.

Jika vertigo diduga terjadi akibat inflamasi saraf vestibuler (neuronitis vestibuler), maka dapat diberikan obat-obatan simtomatik. Vertigo jenis ini dapat berlangsung beberapa minggu, sehingga pasien harus sabar dan beristirahat jika timbul serangan. “Istirahat sejenak biasanya cukup meredakan gejala. Obat-obatan simtomatik juga dapat diberikan untuk penderita vertigo sentral, sembari menunggu hasil pemeriksaan,” tambahnya. Sedangkan untuk mengurangi mual dan muntah, dapat diberikan obat anti mual.

Tips Mangatasi Vertigo
Lakukan olahraga ringan untuk mengurangi gejala.
Berhati-hati saat menuruni tangga atau tangga berjalan, atau di tempat yang gelap agar tidak terjatuh.
Tidur dengan kepala sedikit ditinggikan menggunakan dua buah bantal.
Bangun dan berbaring secara perlahan dan duduk terlebih dahulu selama satu menit sebelum berdiri.
Hindari membungkuk saat mengambil benda di lantai.
Hindari mendongak ke atas.
Saat beraktivitas, gerakkan kepala secara perlahan dan hati-hati, terutama jika harus mendongak dan saat kepala pada posisi horizontal (misalnya saat berbaring terlentang).