Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Encok


Kita akrab dengan kata encok, mungkin pula itu bagian dari keluhan kita. Namun, encok kata kita belum tentu sama makna dan jenisnya dengan encok kata orang. Saking beragam jenis dan penyebabnya, tak selalu mudah melacaknya. Walau begitu, keluhan encok atau rematik tetap saja satu, yaitu nyeri di otot atau sendi. Betulkah keluhan encok ada kaitannya dengan makanan kita sehari- hari?

Begitu memang yang sering ditanyakan pasien yang mengeluh nyeri pada sendi, urat, atau ototnya. “Kalau setiap habis makan emping, pasti malamnya encok saya kambuh, dok!” seru Bu Par.

”Apa betul semua orang encok nggak boleh makan emping, dok?” tanya suami Bu Par. yang sudah bosan mengingatkan istrinya yang bandel kalau lagi makan soto atau sayur asam empingnya dimakan juga. “Abis doyan sih!” begitu selalu Bu Par berdalih.

Pasien encok lain bertanya juga soal pantang makan kangkung, bayam, dan jeroan. Yang lain lagi mengutarakan kalau sinshe-nya juga bilang orang encok tidak boleh makan yang dingin-dingin. Makna dingin di sini bukan dingin fisis seperti es, melainkan dingin dalam pengertian tabiat suatu makanan (yin) lawan dari makanan bertabiat yang atau panas. Yang pasti encok bukan sebab mandi malam, tapi mandi malam mungkin bikin encok kambuh.

Encok dan encok lain artinya
Ada puluhan, boleh jadi lebih seratus jenis encok. Namun, yang paling sering dan banyak dikeluhkan orang hanya beberapa. Salah satunya encok rheumatoid arthritis (RA) jenis encok paling banyak. Suka tak suka, sendi pernah terbentur atau tidak, punya turunan apa tidak, pria apalagi wanita tak bisa luput dari serangannya.

Suatu encok dicurigai RA jika muncul setelah umur 40-an, walau ada juga encok jenis ini yang muncul lebih pagi, yakni jenis encok anak dan remaja. Namun, RA lebih sering pada usia paruh baya. Suatu hari sendi mendadak bengkak, merah meradang, dan nyeri. Bisa mengenai sendi yang mana saja. Mungkin jemari tangan, lutut, leher, atau pinggang.

Berbeda dengan jenis encok lain, RA umumnya mengenai kedua sisi (simetris), dan lebih sering pada sendi yang banyak dipakai atau memikul berat badan. Serangan mungkin disertai demam. Tahunya itu RA, rheumatoid faktor positif dalam darah, selain kedapatan anemia jenis hypochrom, laju endap darah (LED) meninggi, serum zat besi (Fe) menurun, albumin juga menurun, sedang gamma-gloulin dan immunoglobulin (IgA, IgG, dan IgM) meningkat.

Diobati atau tidak, RA akan mereda sendiri. Namun, sewaktu-waktu akan kambuh. Setiap kali kambuh prosesnya semakin berat, hingga akhirnya merusak sendi serta urat sekitarnya, lalu menyisakan kecacatan sendi. Sendi menjadi bengkok, kaku, dan tak dapat difungsikan lagi.

RA tergolong penyakit di dalam darah. Diduga awalnya ada virus, bakteri atau agen infeksi lain yang mengawali proses imunologis dalam darah. Reaksi darah ini yang menimbulkan peradangan dan kerusakan sendi yang diserang. Permukaan sendi rusak, terjadi pengikisan dan perubahan permukaan sendi, ruang dan selaput sendi ikut rusak, akhirnya setelah puluhan tahun urat dan otot menjadi kaku lalu menciut. Bonggol tulang bisa keluar dari ruang sendi, sehingga kedudukan sendi berubah.

Keletihan, kelemahan fisik, kekakuan sendi, termasuk keadaan cuaca dan makanan tertentu bisa mencetuskan kekambuhan RA. Munculnya benjolan kecil yang disebut nodule rheumatoid mungkin muncul di bahu, jemari, pinggul, atau leher, merupakan tanda penyerta lain pada kasus RA, selain telapak tangan merah membara, dan lama-lama muncul pula kelainan paru-paru, jantung, dan limpa membengkak.

Jenis encok lainnya kita kenal sebagai osteoarthritis (OA), yang biasanya menyerang sendi besar, umumnya pada satu-dua sendi saja. Berbeda dengan RA, OA bukan penyakit darah melainkan kerusakan sendi. Sering merupakan akibat beban memikul tubuh, maka banyak menyerang sendi punggung, pinggang, atau leher. Pengapuran punggung dan leher keluhan populernya dan encok ini lebih banyak diderita pria dibanding wanita.

OA umumnya terjadi pada sendi yang sering mengalami benturan waktu dulu. Para atlet, olahragawan, misalnya. Penyembuhan kerusakan permukaan sendi yang tercedera menimbulkan reaksi pembentukan tulang berlebihan sehingga sendi menjadi nyeri jika difungsikan.

Terbentuknya semacam taji pada permukaan sendi, atau permukaan sendi menjadi kasar, merupakan bagian dari proses abnormal tubuh mereparasi sendinya yang rusak akibat peradangan oleh cedera sendi. Mungkin terbentuk tonjolan semacam taji pada tulang yang bisa menekan saraf atau jaringan sekitarnya, sehingga menimbulkan keluhan saraf, berupa sakit pinggang, pegal di leher, atau tumit nyeri waktu mulai menapak pagi hari (calcaneus spur). Jenis encok tumit ini bisa tergolong RA, atau bisa juga sebab OA akibat tumit sering trauma, misal kebiasaan berjalan tanpa alas kaki di batu kerikil.

Kekakuan sendi tulang belakang yang bisa menjalar sampai ke bahu dan leher, khas untuk encok atau rematik jenis ankylosing spondylitis (AS). Jenis ini sering menyerang pria sebelum usia 30-an, bersifat progresif, bisa sampai ke sendi paha, bahkan lutut juga. Pasien AS tak bisa membungkukkan badan, tak lapang bernapas pula. Otot-otot dada dan otot badan lain menjadi kaku, lekas letih, keluhan juga bisa muncul pada jantung dan mata. Dokter mendiagnosisnya dari ditemukannya faktor antigen HLA-B27 dalam darah, selain gambaran foto rontgen tulang belakang yang spesifik.

Penyakit encok AS terus memburuk setelah puluhan tahun, tanpa terbendung. Yang sama bisa terjadi pada sendi pundak. Kita menyebutnya encok pundak (frozen shoulder) akibat sendi pundak kurang digerakkan. Keluhan yang dirasakan, nyeri pundak sewaktu membuka BH, menyisir rambut, atau mengambil dompet di saku belakang celana. Pemeriksaan darah, selain LED meninggi, faktor HLA-B27 juga positif.

Pengapuran tulang leher bagian dari proses degeneratif progresif pada sendi tulang leher, encok jenis OA sendi ruas tulang leher. Rata-rata orang lanjut usia mengalami proses seperti itu, namun belum tentu menimbulkan keluhan encok. Baru jika kelainan sendi sudah membentuk taji yang menyentuh atau menekan saraf di sekitar situ, keluhan encok di leher baru akan dirasakan. Dan ini ada kaitannya pula dengan beban kerja, atau posisi leher yang salah selama bekerja, dan sering pada mereka yang terbiasa menggerak-gerakkan secara paksa ruas tulang lehernya, tak ubahnya yang dilakukan tukang cukur. Bukan jarang kerusakan sendi leher bisa sampai menekan saraf lengan, sehingga encok leher menjalar sampai menimbulkan keluhan nyeri lengan juga.

Jenis encok terbanyak lainnya, kita kenal sebagai encok gout atau kita menyebutnya penyakit pirai. Penyebabnya jelas, kadar asam urat dalam darah melebihi normal (7,0 mg%). Namun, tidak semua yang asam urat darahnya melebihi normal tentu akan terserang gout. Gout paling sering menyerang sendi jempol kaki, dan sendi mana saja lainnya yang berada dekat dengan permukaan kulit, seperti siku, dan jemari.

Kita juga mengenal encok pemain golf (golfer’s elbow), selain encok pemain tenis (tennis elbow). Keduanya muncul akibat gerakan mengayunkan stik golf yang umumnya dialami pegolf pemula. Rasa nyeri bisa dibangkitkan dengan cara melakukan gerakan berlawanan dengan gerakan memeras cucian. Sedang pada tennis elbow nyerinya bangkit jika melakukan gerakan memeras cucian. Pada kedua jenis encok ini tak ada kelainan darah maupun rontgen pada sendi yang terkena.

Wanita yang gemar memakai sepatu bertumit tinggi, cenderung kena encok tumit sepatu tinggi. Di sini akibat otot tumit Achilles menjadi kaku dan keras menegang. Tidak ada yang salah dengan darah, atau sendi. Dengan mengendurkan kembali kekakuan dan ketegangan otot tumit, keluhan bisa diredakan. Selain itu tentu sepatu bertumit tinggi harus ditinggalkan.

Pengidap kencing manis lama dan tak terkontrol, sering mengeluh encok di ujung jemari kaki. Penyebabnya gangguan saraf kaki akibat kencing manis (neuropathia diabeticum) sehingga terasa nyeri, panas membakar di sekitar kaki.

Tak ada obat seragam buat encok
Pengobatan encok tidak selalu efektif jika penyebabnya tidak terlacak. Keluhan nyeri berkurang belum berarti encoknya sembuh. Semua jenis obat analgetika sebagaimana lazim obat warung untuk pereda nyeri, bisa saja mengendurkan keluhan nyeri encoknya. Namun, selama penyebab encoknya masih ada, selama itu penyakit encoknya belum sembuh.

Kesalahan dalam menanggulangi encok, lantaran semua kasus encok dianggap sama, sehingga obatnya sama itu-itu saja lagi. Encok RA tentu harus diatasi selain dengan obat pereda nyeri dan peradangan (golongan Non-steroid antiinflamation drugs, NSAID), perlu pula obat yang menekan reaksi imunologis dalam darah, agar proses perusakan sendi tidak berlanjut terus.

Begitu pula untuk encok sebab asam urat tinggi. Keluhan nyeri sendinya bisa diatasi dengan analgetika. Namun, tanpa menurunkan asam uratnya, peradangan sendi yang membangkitkan nyeri hebat akan selalu datang berulang. Nyeri akan bangkit lagi begitu obat antinyerinya sudah tidak lagi diminum.

Buat semua kasus encok, obat pereda nyeri terbilang normor dua. Yang lebih penting dan diperlukan tentu obat yang dapat meniadakan penyebab encoknya. Dan ini tak selalu mudah. Selain karena penyebab encok tak selalu mudah dilacak, belum semua penyebab encok ada obatnya.

Kita tahu semua jenis obat encok jelek efek sampingnya, terutama golongan salisilat (salisylic acid) terutama bagi lambung mereka yang sudah lanjut usia. Bukan jarang komplikasi perdarahan lambung acap terjadi sehabis minum obat, atau jamu yang dicampur obat salisilat, atau obat encok bukan dari dokter yang tak jelas apa isinya.

Makanan dan biomefeorologi
Jadi, kalau ditanya apakah ada pengaruh jenis makanan terhadap encok, jelas ada, terutama pada encok sebab asam urat tinggi. Pada encok jenis lain, encok RA misalnya, makanan berpengaruh dapat oleh faktor alergi. Kita tahu pada RA terjadi reaksi imunologis dalam darah, dan ini diperburuk pula oleh faktor makanan yang berpotensi menimbulkan alergi, terutama jenis makanan berprotein.

Pengidap RA yang alergi terhadap jenis makanan tertentu, reaksi imunologis dalam darahnya akan bangkit setiap kali ada asupan makanan yang tubuhnya tak tahan menerimanya. Makanan yang mengandung gluten, salah satunya. Disebut-sebut bahwa daging sapi, jagung, kopi, telur ayam, anggur, susu, jeruk, gandum, daging babi, dan terigu, tergolong makanan yang bisa mencetuskan serangan RA. Demikian pula roti, pasta, kue, dan cokies.

Namun, di sisi lain, dari beberapa studi terungkap pula bahwa tubuh pengidap RA cenderung kekurangan unsur mineral seng (Zn) selain manganese (Mn). Padahal, mineral Mn banyak terkandung dalam bahan makanan seperti kemiri, kenari, kacang almon, kacang tanah, kismis, bayam, havermut, dan jelai (bahan pembuat bir), sedang Zn banyak ditemukan dalam kerang, jahe, steak, hati sapi, ikan sarden, kuning telur, selain dalam kemiri, dan kacang tanah juga.

Kita tahu beberapa jenis kacang-kacangan, terigu, termasuk ikan sarden, bahan terlarang bagi yang asam uratnya tinggi. Jika seorang pasien encok yang tak tahu apa penyebabnya beranggapan tubuhnya sedang kekurangan Zn, misalnya, lalu jadi doyan makan kemiri, kenari, dan kacang-kacangan lainnya termasuk kacang Brasil untuk meningkatkan kadar Zn dalam darahnya, alih-alih encoknya reda, malah bisa-bisa tambah sakit.

Namun, jika encoknya tergolong RA, asupan Zn dan Mn sangat membantu meredakan penyakitnya. Tapi tentu kedua unsur itu tidak boleh diambil dari jenis bahan makanan yang bisa memicu bangkitnya serangan RA seperti disebut di atas, melainkan diperoleh dari suplemen Zn atau Mn murni semata.

Selain unsur mineral kita mendengar jenis minyak ikan omega 3, 6, dan 9 membantu menambah minyak sendi yang pada pengidap encok cenderung berkurang. Glucosamine disebut-sebut juga membantu. Namun, semua suplemen buat sendi bersifat penunjang, dan sama sekali bukan untuk meniadakan penyebab encoknya.

Oleh karena faktor alergi makanan juga dapat mencetuskan serangan encok, encok RA khususnya, maka bagi pengidap RA perlu mengamati sendiri jenis makanan apa saja yang menjadi pemicu bangkitnya kekambuhannya. Kita tahu alergi bersifat individual. Bila setiap kali habis mengonsumsi sesuatu jenis makanan encoknya kumat, berarti untuk seterusnya jenis makanan tersebut harus ditinggalkan. Jadi, perlu waspada setiap kali mengonsumsi jenis makanan yang baru pernah dicicipi. Bahwa kangkung, bayam, melinjo atau emping sering disebut-sebut bisa mencetuskan serangan encok, termasuk yang sering dikeluhkan. Untuk mereka yang sensitif terhadap jenis makanan itu, maka tinggalkan hobi memilih jenis makanan itu.

Lain dari faktor makanan, encok juga terasakan kembali atau kambuh bila tekanan udara di barometer menurun. Ini sekaligus membuktikan ternyata bukan kelembaban udara yang mempengaruhi bangkitnya encok seperti dulu dikira orang.

Studi Dr. J.L.Hollander (Universitas Pennsylvania) menemukan bahwa tekanan udara yang mendadak anjlok secara tajam, yang akan membangkitkan serangan encok. Pada kondisi demikian selaput membran ruang sendi akan memuai, dan menimbulkan tekanan pada bursa (kantung sendi), sehingga nyeri sendi bangkit. Temuan itu memberi keyakinan bahwa faktor cuaca, tekanan udara dalam hal ini, berkorelasi dengan bangkitnya serangan encok (ditinjau dari aspek biometeorologi).

Bahwa encok pinggang Tuan John kambuh setiap kali berada di kamar tidur bersama istri, pasti itu bukan kasus encok betulan seperti dialami Bu Par di atas, melainkan encok lantaran Mr P milik Tuan John yang betul-betul sedang encok sehingga gagal melaksanakan tugas utamanya sebagai suami macho.

Encok jenis begini sering dialami kalau istri cerewet, dominan, dan suka melecehkan seks suami di depan hidungnya. Semakin seks suami dilecehkan istri, konon semakin layu sebelum berkembang si Mr P. Dan Tuan John mengaku selalu bisa sama istri keduanya, dan tidak kalau bertanding dengan istri tuanya. Bukti lain, bahwa yang encok memang jiwanya.

Bukan sedikit kasus encok sebab jiwa gamang. Encok pinggang, encok sarung tangan, dipastikan jika hasil pemeriksaan laboratorium maupun rontgen foto sendi, dan rekaman fungsi otot semuanya normal, namun selalu mengeluh encok – boleh jadi terapi jiwa obatnya.

Tanpa perlu memberi resep encok, cukup dengan racikan obat penenang, kasus encok jiwa seperti dialami Tuan John umumnya langsung tokcer sembuh. Itu berarti di kamar tidur istri tuanya pun Mr P milik Tuan John sudah bisa langsung bergerak-gerak lagi, kendati tidak disuruh.