10 Pengganggu Produksi Sperma




Pria memproduksi sekitar jutaan sperma setiap hari, berbeda dengan wanita yang hanya menghasilkan sel telur 300-400 sepanjang hidup. Namun ada beberapa hal yang bisa membuat jumlah sperma Anda berkurang. Bagi Anda yang ingin memiliki anak hindari faktor pencetus berkurangnya jumlah sperma seperti dilansir laman Health, Senin (28/7/2014).

1. Panas berlebih
Testis pria memiliki suhu yang lebih dingin dibanding suhu tubuh lain. Dengan suhu yang dingin testis dapat memproduksi sperma secara optimal. Menurut ahli kesuburan Hal Danzer, MD dari Los Angeles, ketika suhu testis berada pada suhu 36.7 derajat celcius (98 derajat Fahreinheit) produksi sperma berhenti. Ketika produksi terganggu, hal ini berdampak negatif pada produksi sperma selama berbulan-bulan ke depan.

2. Berendam di air panas
Jika Anda menginginkan kehadiran buah hati, ada baiknya hindari berendam di jacuzzi atau kolam air panas berlama-lama. Menurut penelitian yang dipublikasikan tahun 2007, 30 menit berendam di bak mandi air panas dapat menurunkan produksi sperma. 
Menurut dokter Paul Shin, MD seorang urolog dari Washington DC, paparan air panas dapat berdampak pada produksi sperma dalam waktu lama. "Paling tidak tiga bulan, baru enam atau sembilan bulan sesudah terpapar air panas produksi sperma normal," tambah Shin.

3. Demam
Demam tinggi memiliki efek yang sama dengan terpapar air panas. Menurut sebuah studi di tahun 2003, konsentrasi sperma bisa menurun hingga 35%.

4. Laptop
Apa yang sering Anda dengar bahwa menggunakan laptop di atas pangkuan berdampak pada sperma Anda. Menurut para peneliti dari State University of New York, ada hubungan langsung antara penggunaan laptop pada posisi tertentu (dipangku) dengan peningkatan suhu skrotum (kantung yang membungkus buah pelir), bahkan kenaikan suhu bisa hingga 1,6 derajat Celcius.

5. Varises
Sekitar 15% pria biasanya memiliki varikokel atau varises di skrotum yang biasanya terdapat di testis kiri. Jika produksi spermanya rendah, dokter menyarankan untuk melakukan perbaikan varikokel lewat prosedur pembedahan maupun non pembedahah.
Meskipun belum jelas apakah varikokel mengganggu produksi sperma atau tidak. Namun buktinya, usai memperbaiki varikokel kesuburan membaik dan beberapa dokter meyakini operasi varikokel dapat meningkatkan kualitas air mani.

6. Celana ketat
Memakai celana ketat seperti celana pesepeda dalam waktu panjang merupakan ide buruk menurut dr. Wharton. Menurutnya, celana sempit menciptakan kondisi yang tak ramah untuk produksi sperma.
"Celana boxer lebih baik dari celana ketat jika pria tersebut memiliki jumlah sperma yang sedikit," tutur dr. Danzer.

7. Handphone
"Sebuah studi tahun 2008 mendapatkan hasil bahwa pria yang menggunakan ponsel dalam jangka waktu lebih dari empat jam sehari memiliki jumlah sperma lebih rendah secara signifikan," ujar dr Shin. Selain itu, ia menyarankan agar pria membawa handphone di tas daripada di saku celana.

8. Obesitas
"Obesitas dikaitkan dengan peningkatan produksi hormon wanita, penurunan jumlah sperma, disfungsi seksual dan ketidaksuburan," begitu ucap Daniel A. Potter, MD dari Huntington Reproductive Center di California.
Ditambahkan lagi, menurut studi WHO tahun 2009, pria obesitas fungsi testis berkurang dan jumlah sperma berkurang secara signifikan. Lalu, obesitas ekstrim bahkan tak hanya mengurangi jumlah sperma tapi juga berpengaruh negatif terhadap kemampuan pria memporduksi sperma.

9. Gaya hidup pesta

"Rokok, alkohol dan ganja dapat merusak fungsi seksual," jelas dr. Potter. Jadi hindari tiga hal ini jika ingin memiliki momongan.
Menurut studi tahun 2010, terlalu banyak mengonsumsi alkholo memengaruhi produksi dan kualitas air mani. Sementara, merokok dapat memperlambat produksi sperma dan merusak DNA sperma serta meningkatkan disfungsi ereksi.
Bagaimana dengan ganja? Jika masih berani menghisap ganja, tak hanya kecanduan tapi terbukti dapat mengurangi sperma dan keseburan pria secara keseluruhan.

10. Masalah fisiologi

Menurut dr. Potter beberapa masalah fisiologi dapat memengaruhi kemampuan sperma, diantaranya:
1. Tersumbat
Cacat lahi, infeksi, trauma dan vasektomi menyumbat sperma dikeluarkan bersama air mani saat ejakulasi, seperti diungkapkan dr. Potter.
2. Kelainan genetik
Menurut dr. Potter kelainan genetik berupa kelainan kromosom dapat menyebabkan produksi sperma berkurang bahkan tak bisa memproduksi sperma.
3. Faktor lain seperti antibodi antisperma, ketidakseimbangan hormonal, kanker testis dan masalah seksual memengaruhi produksi sperma.