Cara Mendiagnosa Gagal Jantung dengan Benar



Dalam mendiagnosis gagal jantung, pertama-tama dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan pasien serta riwayat kesehatannya. Misalnya, apakah pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi, diabetes, nyeri dada, kerusakan katup jantung, atau penyakit jantung koroner. Dokter juga akan bertanya apakah pasien seorang perokok, suka minuman keras, atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Setelah keterangan didapat, selanjutnya dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, salah satunya adalah dengan mendengarkan detak jantung pasien. Jika pasien dicurigai menderita gagal jantung, sejumlah tes akan direkomendasikan, di antaranya:

  •     Tes darah. Melalui tes darah, dokter dapat mengetahui apakah ada masalah pada fungsi tiroid dan ginjal pasien, serta indikasi penyakit lainnya yang mungkin berdampak pada jantung, misalnya diabetes atau anemia. Selain itu, melalui tes darah, dokter juga dapat mengetahui kadar zat kimia dalam tubuh yang berhubungan dengan kondisi jantung. Zat kimia ini disebut natriuretic peptide. Jika jantung terbebani, maka organ ini akan melepas natriuretic peptide ke dalam darah. Makin tinggi kadar zat tersebut, maka kesehatan jantung berarti makin memburuk.
  •     Ekokardiogram. Ini merupakan salah satu tes yang penting dilakukan dalam mendiagnosis gagal jantung. Ekokardiogram dilakukan dengan menggunakan gelombang ultrasound untuk mendeteksi kinerja fungsi jantung dan jika ada kerusakan pada jantung, misalnya masalah pada katupnya.
  •     Tes latihan tekanan. Tes ini dilakukan untuk mengetahui seberapa baik fungsi jantung saat tubuh melakukan aktivitas berat. Dalam tes tekanan, detak jantung pasien akan ditingkatkan, misalnya dengan obat yang disuntikkan atau peralatan olahraga. Melalui tes tekanan, dokter dapat mengetahui apakah tubuh pasien dapat merespons dengan baik ketika detak jantung kembali menurun atau apakah pasien menderita penyakit jantung koroner. Tes tekanan biasanya dipadukan dengan ekokardiogram agar dokter bisa melihat keadaan jantung selama tes dilakukan.
  •     Tes napas. Jika pasien mengalami sesak napas, tes ini mungkin akan dilakukan. Pasien akan diminta menghirup napas dan menghembuskannya ke dalam sebuah tabung khusus. Nantinya dari tes ini dapat diketahui apakah pasien mengalami masalah pada paru-parunya sebagai gejala dari gagal jantung.
  •     Pemeriksaan sinar-X. Pada penderita gagal jantung, ukuran jantung mereka membesar dan terjadi penumpukan cairan di dalam paru-paru. Melalui sinar-X keadaan tersebut dapat terlihat.
  •     Tes elektrokardiogram. Tes ini dapat membantu dokter mengetahui adanya masalah yang mendasari terjadinya gagal jantung, misalnya gangguan ritme jantung atau kerusakan pada organ tersebut akibat serangan jantung. Dalam tes elektrokardiogram, aktivitas elektrik jantung dicatat melalui elektroda yang dipasang pada kulit pasien.
  •     Pemeriksaan ekokardiografi transesofagus. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui struktur jantung secara lebih rinci. Dalam pemeriksaan ini, sebuah selang kecil yang dilengkapi perangkat ultrasound di ujungnya akan dimasukkan ke dalam kerongkongan.
www.obatjantung.net