Beda Alergi Sperma dengan Infeksi Menular Seksual

Reaksi alergi dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Alergi adalah reaksi tubuh terhadap suatu zat yang seharusnya tidak berbahaya. Setiap manusia dapat alergi terhadap makanan, bahan asesoris, bahkan sperma. Mungkin Anda kaget dengan pencetus alergi yang terakhir. Namun alergi sperma dapat saja terjadi. Mari kita kenali lebih lanjut alergi sperma pada wanita.

Apa itu alergi sperma?


Alergi sperma adalah reaksi alergi yang jarang terhadap kandungan protein yang terdapat pada sperma pria. Alergi sperma ini bisa terjadi saat hubungan pertama, namun bisa saja terjadi pada hubungan selanjutnya. Reaksi yang terjadi biasanya terjadi pada 10-30 menit setelah wanita memiliki kontak dengan sperma pria. Jika seorang wanita berulang kali mengalami iritasi pada daerah vagina setelah berhubungan, maka pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mencari penyebabnya.

Bagaimana Gejala Alergi Sperma?

Gejala dari alergi sperma bervariasi, bisa terbatas pada daerah tertentu atau menyebar ke organ lain. Gejala alergi sperma meliputi:
  •     Kemerahan pada vagina
  •     Pembengkakan pada daerah vagina
  •     Gatal pada daerah vagina
  •     Gejala sistemik yang parah (reaksi anafilaksis), seperti sesak nafas, pembengkakan seluruh tubuh.

Bagaimana membedakan gejala alergi sperma dengan infeksi menular seksual?

Gejala alergi sperma jarang terjadi, jika alergi terjadi gejalanya juga tidak khas. Karena itu, kondisi ini dapat disalah artikan sebagai infeksi daerah vagina, atau infeksi menular seksual. Namun infeksi menular seksual biasanya terjadi setelah adanya riwayat hubungan seksual berisiko. Gejala dapat berupa timbul keputihan yang berbau, gatal dan nyeri pada daerah vagina. Cairan vagina dapat berwarna kekuningan atau kehijauan.

Apakah Alergi Sperma Menyebabkan Wanita Tidak Subur?

Alergi sperma merupakan keadaan yang memberikan tekanan pada pasangan. Hal ini dapat membuat hubungan menjadi penuh tekanan. Hal ini juga dapat mempersulit pasangan yang sedang berusaha untuk mendapatkan momongan. Namun Anda tidak perlu khawatir, karena alergi sperma tidak memberikan efek pada fertilitas dan kehamilan juga dapat dicapai melalui fertelisasi in vitro.

Wanita yang mencurigai bahwa dirinya memiliki gejala seperti yang dipaparkan diatas, disarankan untuk menemui dokter kandungan atau dokter bagian alergi. Sebuah pemeriksaan dapat dilakukan untuk mengetahui apakah benar seorang wanita mengalami alergi sperma.