Jangan campur susu dengan minuman energi



Konsumsi minuman berenergi telah lama dikenal luas dan marak dilakukan oleh banyak kalangan. Sebagian orang merasa sangat terbantu dengan mengonsumsi minuman ini, sebagian yang lain merasa ragu dengan efek sampingnya.

Tren terbaru adalah mencampurnya dengan minuman lain. Pencampurannya dengan alkohol telah cukup terkenal di luar negeri, namun hal ini telah diyakini berbahaya dan tidak menyehatkan. Bagaimana dengan pencampurannya dengan susu?

‘Minuman energi’ adalah minuman yang umumnya mengandung kafein, taurin, vitamin, suplemen herbal, gula maupun pemanis buatan. Minuman ini menjanjikan peningkatan energi, performa, stamina, dan konsentrasi. Akibat kandungan kafein dan gula yang tinggi inilah minuman ini diyakini dapat memberikan efek-efek yang diharapkan tersebut.

Kafein menyebabkan terlepasnya hormon yang memberikan kondisi ‘waspada’ dan ‘terjaga’, serta mempengaruhi pusat kebahagiaan di otak. Dari kafein inilah orang-orang yang mengonsumsi minuman berenergi mendapatkan perasaan awas, segar, dan berstamina. Namun bila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, akan muncul efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.

Lalu apa yang terjadi jika dicampur dengan susu? Apakah justru jadi menyehatkan? Ini penjelasan dilansir klikdokter.

Pencampuran jenis minuman ini dengan susu, secara umum berarti meningkatkan jumlah kandungan gula yang dikonsumsi. Untuk orang-orang yang asupan makanannya sedang menurun, sehingga gula darahnya sedang rendah, maka tidak masalah baginya bila menambahkan minuman tinggi gula ke dalam tubuhnya.

Bila sebaliknya, apa yang akan terjadi? Kita tahu minuman energi itu sendiri sudah mengandung banyak gula, ditambah efek kafein yang meningkatkan gula darah, maka jika masih ditambah susu berarti kita menambah kadar gula darah dalam jumlah besar!

Selain itu, di dalam susu terdapat kandungan protein dan lemak. Kandungan protein dan lemak ini bermanfaat untuk menambah energi.

Adapun jalur yang ditempuh kandungan susu ini dalam menambah energi adalah melalui jalur yang ‘alamiah’, yaitu lewat penyerapan sumber tenaga di usus dan menjadi sumber energi bagi sel-sel tubuh, bukan melalui manipulasi hormon maupun sinyal saraf di otak. Berarti secara umum, kandungan susu sendiri sudah cukup baik untuk menambah energi tanpa perlu mencampurnya dengan jenis minuman apapun.

Lebih lanjut lagi, diketahui bahwa salah satu jenis minuman berenergi dapat menyebabkan perubahan dalam bentuk susu.

Susu yang dicampur dengan minuman ini mengalami pemecahan dan terbentuk endapan dibagian dasar gelas, kemungkinan akibat keasaman minuman tersebut. Yang dikhawatirkan adalah bila hal tersebut dapat menyebabkan rusaknya nutrisi dalam susu, atau gangguan dalam penyerapan kandungan susu ke dalam tubuh, berarti pencampuran tersebut justru merugikan.

Oleh sebab itu, meskipun minuman energi dijual secara bebas, bukan berarti kita dapat meminumnya tanpa kehati-hatian.

Mencampurnya dengan minuman lain juga bukanlah hal yang bijak, sebab perbedaan kandungan minuman energi juga bisa menyebabkan perubahan kondisi cairan yang kita tambahkan.