Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Patah Tulang


Setiap tulang terdiri atas jaringan tulang, sumsum tulang dan selaput tulang. Jaringan tulang antara lain mengandung sel-sel yang membuat tulang baru dan yang membongkar sel-sel tulang yang lama. Selaput tulang membungkus tulang, dan didalamnya terdapat pembuluh darah dan saraf. Sebab itu kita dapat merasa sakit pada tulang juga. Ada juga otot-otot pada tulang, sehingga kita dapat menggerakkannya.

Sumsum di dalam tulang sangat lembut dan terdapat di antara balok-balok yang semuanya sangat kecil. Pada bayi, di sumsum tulang dari hampir semua tulang dibuat sel-sel darah yang kemudian berenang di dalam plasma darah. Pada anak-anak yang sudah lebih besar dan pada orang dewasa, sumsum diganti oleh lemak. Hanya di tulang iga, di tulang punggung, di beberapa tulang tangan dan kaki dan tengkorak masih dibuat sel-sel darah. Sumsum kaki dapat juga menjadi sakit.

Tulang-tulang tidaklah kaku, melainkan sangat hidup. Jika tidak tentunya kita tidak bisa bertumbuh lagi, sebab tulang tentu ikut bertumbuh. Tulang-tulang pada pokoknya sangat kuat dan kokoh; sebab mereka merupakan rangka bangunan dari tubuh. Tapi kadang-kadang kita dapat mengalami kecelakaan yang menyebabkan satu atau lebih dari tulang kita patah. Kalau kita mengalami fraktur atau retak tulang, hal itu akan kelihatan pada foto röntgen. Sinar röntgen tidak terasa sakit, itu hanya foto khusus saja.

Kalau kita mengalami patah tulang, maka terjadi retak antara dua bagian. Kemudian sel-sel menjadi aktif yang akan membuat tulang dari jaringan tulang, yaitu osteoblas atau sel jaringan pengikat. Mereka mulai membuat bahan untuk membuat tulang kita. Dengan demikian pada tempat terjadinya retakan dibuat tulang baru yang menyambung bagian-bagian yang patah. Dengan begitu retaknya diperbaiki. Osteoblas terkurung di dalam jaringan tulang dan berubah menjadi sel tulang. Sekarang mereka tidak dapat membagi diri dan memperbanyak diri dan tidak lagi dapat membuat jaringan tulang. Tugas mereka selesai.

Agar dapat tumbuh dengan baik, bagian-bagian retakan itu tentunya harus pas posisinya satu sama lain. Kadang-kadang bagian-bagian tulang harus ditahan dengan sekrup dan pelat. Itu berarti harus ada operasi. Beberapa waktu setelah tulang-tulangnya sembuh, sekrup-sekrup itu dicabut. Jadi, kita sekali lagi harus dioperasi.

Kalau kita menempel sebuah gelas yang retak dengan lem, lem itu perlu waktu untuk menjadi kering. Kalau gelas itu terlalu cepat dipakai lagi, bagian yang dilem itu dapat terlepas lagi. Sebuah gelas dapat kita letakkan di suatu tempat di mana tidak seorang pun dapat menjamahnya sampai bagian yang dilem itu kuat. Dengan tulang hal itu tidak begitu mudah karena kita terus menggerakkan badan kita. Sebab itu pada tulang yang patah dipasang sebuah pelat supaya bagian tubuh itu sedapat mungkin tidak bergerak. Atau tulang patah itu dibalut dengan gips (di atasnya kita dapat minta semua orang menulis namanya atau tanda tangannya!).