Pria tergolong vitalseksual adalah pria berusia di atas 40 tahun yang percaya bahwa seks itu penting, ingin selalu memuaskan pasangan, menginginkan hubungan spontan, dan secara proaktif mengobati masalah agar dapat memiliki kehidupan seks yang prima.
Dari survei itu ditemukan bahwa di Amerika dan Eropa, pria yang memiliki profil vitalseksual hanya 18 persen dari populasi. Di Asia, pria di atas 40 tahun yang memiliki profil vitalseksual mencapai 42 persen, jauh lebih tinggi dibanding pria gabungan di benua Eropa dan Amerika.
Bagi empat dari lima pria Asia di atas usia 40 tahun, seks merupakan bagian penting dalam hidup dan 71 persen menganggap penting hubungan seks yang spontan. Kemudian, 9 dari 10 pria menganggap penting kepuasan pasangan dalam hubungan seks. Sekitar 60 persen dari mereka menyatakan akan menggunakan pengobatan untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi.
Apakah berarti pria Asia lebih hot dibandingkan pria Kaukasia? “Dalam hal berhubungan seks, pria Asia dan Kaukasia sebetulnya sama saja. Tetapi, bagi orang Asia, seks itu penting sekali. Pria Asia merasa dirinya harus macho dan bisa mendominasi perempuan dalam hal berhubungan seks. Sebaliknya, bagi pria bule, itu tak terlalu penting. Mereka sangat jujur berkomunikasi dengan pasangan. Jika cinta, disfungsi ereksi bukan masalah besar. Mereka akan mencari pengobatan bersama,” ujar Dr. Naek L. Tobing, pakar seksologi.
Perihal kesehatan seksual, pria di atas 40 tahun di Jepang menjadi juara pertama. “Populasi pria Jepang yang diambil adalah kelompok senior, mereka yang sudah lanjut usia. Dari situ diketahui bahwa mereka masih mengalami ereksi yang sehat, pertanda kesehatan mereka secara umum masih sangat baik,” tutur dokter yang akan meluncurkan buku soal disfungsi ereksi ini.
Peringkat terakhir dalam survei ditempati oleh pria Cina. Bagaimana dengan pria Indonesia? Sayangnya, lelaki Indonesia tidak ikut serta dalam survei. Mungkin tak jauh beda ya dengan pria Asia lain.
Sumber :Tabloid Gaya Hidup Sehat , Kompas,Kamis, 1 Januari 2009